Mohon tunggu...
Aulia Ilmi
Aulia Ilmi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berkuliah di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Zat Besi: Kunci Risiko Anemia Melalui Konsumsi yang Cukup

20 Juni 2024   23:50 Diperbarui: 21 Juni 2024   00:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Anemia adalah kondisi medis umum yang disebabkan oleh kadar rendah hemoglobin dalam darah, yang dapat mengakibatkan kelelahan, penurunan energi, dan gangguan kesehatan lainnya. Salah satu penyebab utama anemia adalah kurangnya konsumsi zat besi, mineral penting yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah.

Mengapa Zat Besi Penting?

Zat besi adalah nutrisi krusial yang ditemukan dalam berbagai makanan. Fungsi utamanya adalah membantu tubuh dalam memproduksi hemoglobin, protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika tubuh kekurangan zat besi, produksi hemoglobin terganggu, menyebabkan sel darah merah tidak dapat berfungsi secara optimal. Akibatnya, organ dan jaringan dalam tubuh mungkin tidak mendapatkan oksigen yang cukup untuk berfungsi dengan baik.

Makanan Sumber Zat Besi

Zat besi ada dalam dua bentuk: heme dan non-heme. Zat besi heme ditemukan dalam produk hewani seperti daging merah, unggas, dan ikan. Sementara itu, zat besi non-heme terdapat dalam produk nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau. Namun, zat besi dari sumber nabati cenderung diserap lebih sedikit dibandingkan dengan zat besi heme dari sumber hewani.

Faktor Risiko Kurangnya Zat Besi

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kurangnya zat besi antara lain:

  • Diet yang kurang variasi atau tidak seimbang, termasuk diet vegetarian atau vegan yang tidak direncanakan dengan baik.
  • Kehamilan atau menstruasi berat pada wanita.
  • Penyakit gastrointestinal seperti penyakit celiac atau penyakit radang usus.
  • Kehilangan darah akibat cedera atau penyakit kronis.

Dampak Anemia

Anemia dapat memiliki dampak serius pada kesehatan, terutama jika tidak diobati. Gejala yang umum meliputi kelelahan yang berlebihan, pusing, kulit pucat, dan penurunan konsentrasi. Pada anak-anak, anemia dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan mereka.

Mencegah dan Mengatasi Anemia

Untuk mencegah dan mengatasi anemia akibat kurangnya zat besi, langkah-langkah berikut dapat membantu:

  • Memperkaya diet dengan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C bersamaan dengan makanan sumber zat besi untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Jika diperlukan, mengonsumsi suplemen zat besi sesuai anjuran dari dokter atau ahli gizi.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kurangnya konsumsi zat besi dalam makanan merupakan faktor penting yang dapat menyebabkan anemia. Dengan memahami sumber-sumber zat besi dan faktor-faktor risiko yang berpotensi mempengaruhi status zat besi dalam tubuh, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengelola kondisi ini dengan lebih efektif. Konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun