Mohon tunggu...
Aulia Nabila Damayanti
Aulia Nabila Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV3 UNEJ 2021: Pemberdayaan UMKM Terdampak Covid-19 di Desa Baratan

29 Agustus 2021   21:32 Diperbarui: 29 Agustus 2021   21:47 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN BTV3 UNEJ 2021 Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19. Banyak UMKM yang mengalami pelemahan dan bahkan hampir mati akibat adanya kebijakan pembatasan sosial yang menyebabkan kegiatan ekonomi terhambat. 

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya UMKM terdampak COVID-19 ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan nilai tambah pemasaran produk UMKM yang terdampak COVID-19. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada wirausaha masyarakat UMKM terdampak COVID-19 adalah pendampingan dan penyuluhan usaha di bidang pangan.

UMKM milik Ibu Ratih merupakan salah satu UMKM di Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember yang terdampak COVID-19. UMKM milik Ibu Ratih ini menjual tiga produk utama yakni mie pedas, tahu kocek dan donat. 

Sebelum masa pandemi, UMKM Ibu Ratih memiliki beberapa cabang di lain daerah,  adapun tempat berjualan Ibu Ratih diantaranya di sekolah-sekolah, di depan swalayan atau minimarket, dan TPQ. 

Namun saat pandemi melanda, mobilitas masyarakat terhambat dan kegiatan perekonomian juga melemah, pendapatan UMKM Ibu Ratih mengalami penurunan yg drastis sehingga dengan terpaksa cabang ditutup. Saat ini selama pandemi setiap harinya Ibu Ratih hanya berjualan di depan rumah, dan pada saat sore harinya berjualan di TPQ. 

Selain itu, manajemen UMKM Ibu Ratih masih belum terstruktur dengan baik khususnya pada pengelolaan keuangannya. Ibu Ratih tidak pernah melakukan pencatatan keuangan sehingga tidak dapat mengetahui bagaimana laba dan rugi yang dihasilkan. 

Pemasaran produk UMKM Ibu Ratih masih bersifat konvensional dan belum memanfaatkan media sosial untuk promosinya sehingga tidak dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan penjualan belum optimal. 

Oleh karena itu dalam rangka KKN Back to Village Batch 3 ini, Ibu Ratih sebagai pelaku UMKM akan diberikan pendampingan dan pelatihan dalam melakukan pengelolaan keuangan yang baik, pengemasan produk yang kreatif, serta pemasaran yang optimal.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember ini, dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 10 September 2021.  Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan melakukan pembimbingan dan pelatihan bisnis offline secara kreatif kepada pelaku UMKM Ibu Ratih Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.

Di minggu pertama, mahasiswa KKN mengadakan survey kepada masyarakat untuk menentukan pelaku UMKM sebagai sasaran dalam kegiatan KKN BTV3 UNEJ. Setelah mendapatkan sasaran yang tepat maka dilakukan diskusi mengenai kegiatan selama 30 hari kedepan dan meminta zin kepada pihak yang terkait. 

Pada minggu kedua, dimulailah pelaksanaan program kerja yang telah disusun dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat sasaran. Terdapat 3 program kerja yang telah dicanangkan yakni memperbaiki manajemen keuangan UMKM, meningkatkan nilai tambah, dan optimalisasi pemasaran. 

Program kerja yang pertama yakni pengelolaan manajemen keuangn dilaksanakan di minggu kedua. Mahasiswa KKN melakukan sosialisasi mengenai pengertian dan pentingnya manajemen keuangan, setelah itu mahasiswa melakukan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku UMKM untuk membuat catatan keuangan yang berisi pengeluaran dan pendapatan untuk mengetahui laba dan rugi yang dihasilkan, dengan mengetahui laba dan rugi diharapkan pelaku UMKM dapat membuat strategi usaha yang lebih baik untuk mendapatkan laba yang lebih besar di kemudian hari.

Pada minggu ketiga, mahasiswa menjalankan program kerja yang kedua yakni peningkatan nilai tambah UMKM. Mahasiswa melakukan sosialisasi mengenai pengertian dan manfaat nilai tambah bagi produk UMKM, selain itu mahasiswa juga memberikan pelatihan mengenai bagaimana cara meningkatkan nilai tambah produk UMKM  yakni dengan memperbaiki kemasan produk, menciptakan logo atau merek dangang, serta menciptakan inovasi baru pada produk seperti membuat variasi rasa yang lebih beragam.

Sedangkan untuk program kerja yang terakhir yakni optimalisasi pemasaran akan dilaksanakan pada minggu terakhir atau minggu keempat. Rencananya mahasiswa akan mengadakan pelatihan dan pendampingan terhadap pelaku UMKM untuk mengotimalisasikan pemasaran produknya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan sosial media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun