Mohon tunggu...
Aulia Putri
Aulia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mempunyai kepribadian untuk mencoba hal-hal yang baru dan memiliki hobi menonton.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Talcott Parsons Fungsionalisme Struktural

17 September 2022   08:52 Diperbarui: 17 September 2022   08:53 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PEMIKIRAN TALCOTT PARSONS FUNGSIONALISME STRUKTURAL

  • Biografi Talcott Parsons (1902 - 1979)

Parsons lahir di Colorado Springs dari keluarga yang religius dan intektual. Ayahnya merupakan pendeta dan guru yang kemudian menjadi rektor. Parsons meraih gelar sarjana dari Amherst University di tahun 1924 dan mempersiapkan tesisnya di London School of Economics. Pada tahun selanjutnya, Ia pindah ke Heidelberg dan di tahun 1927 Ia mengajar di Heidelberg dan Harvard. Di tahun 1937 Ia menerbitkan The Structure of Social Action sebagai landasan pengembangan teori Parsons dan di tahun 1944 menjadi ketua jurusan sosiologi di Universitas Harvard. Lalu Ia mendirikan Departemen Hubungan Sosial tahun 1946.

Pada tahun 1949 Ia menjadi Presiden Asosiasi Sosiologis Amerika. Dengan diterbitkannya The Social System pada tahun 1951, Ia menjadi tokoh dominan dalam sosiologi Amerika. Pada 1960an ia dianggap terlalu konservatif & teorinya sulit dipahami membuatnya diserang oleh kaum radikal. Lalu teorinya pada tahun 1980an kembali menarik diseluruh dunia.

  • Fungsinalisme Struktural

Asumsi dasar teori ini adalah bahwa masyarakat terintegrasi berdasarkan kesepakatan anggotanya atas nilai-nilai sosial tertentu yang memiliki kemampuan mengatasi perbedaan, sehingga masyarakat dipandang sebagai sistem keseimbangan yang terintegrasi secara fungsional. Teori ini diasumsi dari anatomi tubuh manusia.

  • Aktor dan Sistem Sosial

Aktor merupakan kombinasi pola nilai orientasi yang dipertahankan pada tingkat yang sangat penting dan merupakan fungsi dari struktur peran dan nilai yang dominan dalam sistem sosial.

Sistem Sosial dibentuk oleh seperangkat aktor yang berinteraksi dalam lingkungan tertentu. Mereka termotivasi untuk mencapai kepuasan yang ditentukan dan disampaikan melalui simbol bersama yang terstruktur secara budaya. Dalam sistem sosial meliputi aktor, interaksi, lingkungan, pengoptimalan kepuasan, dan penyedia budaya.

  • Aktor dalam Sistem Sosial

Hal yang utama untuk menjaga integritas pola nilai dalam sistem sosial adalah proses internalisasi dan sosialisasi. Akan tetapi, Parson mengatakan bahwa para aktor dalam sistem sosial pada umumnya berfungsi sebagai penerima pasif dalam proses sosialisasi. Tetapi Francois Baurricaud mengkritik sosialisasi ini dengan "dialektika sosialisasinya".

  • Tindakan Sosial Individu (Aktor)

Tindakan manusia itu sukalera dan ditunjukan pada tujuan. Tindakan individu ditentukan oleh cara dan tujuan. Tindakan individu sebagai aktor menggunakan alat yang ada untuk mencapai tujuan mereka dengan cara yang berbeda, individu dipengaruhi oleh nilai, ide, dan norma, serta kondisi yang membantu mereka memilih tujuan yang ingin dicapai. Perilaku individu ditentukan oleh orientasi motivasional dan orientasi nilai.

Masyarakat adalah seperangkat sistem sosial yang saling berhubungan dan bergantung. Masyarakat seperti organisme biologis. Masyarakat sebagai norma, nilai, konsensus dan kohesi sosial. Ada ketertiban dan keseimbangan dalam masyarakat.

Bagaimana cara menjaga stabilitas masyarakat ?

Pada tahun 1956, Parsons menyebutkan 4 subsistem dalam sistem sosial. Parsons menyebutkan bahwa teorinya dapat digunakan untuk menanggapi secara komprehensif semua sistem sosial yang ada di dunia.

Model AGIL :

  • Fungsi Adaptation : Adaptasi dilakukan oleh subsistem ekonomi. Seperti, melaksanakan produksi.
  • Fungsi Goal Attainment : Tujuan dilaksanakan oleh subsistem politik. Misalnya pelaksanaan pembagian kekuasaan dan monopoli unsur paksaan yang sah.
  • Fungsi Integration :  Integrasi dilakukan oleh subsistem sosial dan hukum, dengan menjaga kohesi antar komponen yang berbeda pendapat untuk mendorong terbentuknya solidaritas sosial.
  • Fungsi Latent Patterns Maintenance : Subsistem budaya melakukan pemeliharaan pola laten untuk menghadapi pemeliharaan nilai dan norma yang berlaku dengan tujuan melestarikan struktur masyarakat yang berbeda. Seperti keluarga sebagai miniatur dari masyarakat dan dalam lah keluarga masyarakat bisa dibentuk. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun