Industry vs Inferiority (Tahap Ketekunan vs Rasa Rendah Diri) Â 5-12 Tahun.
Pada usia ini, anak akan mulai merasa bangga akan prestasi dan kemampuan yang anak lakukan, sehingga anak harus bisa mengtasi masalah dalam dunia sosial dan akademiknya. Jika anak berhasil melewati fase ini, anak akan merasakan perasaan kompetensi namun jika gagal anak akan merasa rendah diri.
Â
Identity vs Role Confusion (Tahap Identitas vs Kebingungan) 12-18 Tahun.
Pada usia ini, adalah tahap dimana anak akan mulai mecari jati diri mereka sendiri melalui kepercayaan dan tujuan. Namun anak juga bisa memainkan sebuah peran yang bisa membantu mengembangkan identitas anak yang dapat mempengaruhi perilaku dan perkembangan dalam hidup mereka. Dalam tahap ini, jika anak berhasil melewatinya akan memiliki identitas diri yang kuat, mandiri, dan kontrol dalam hidupnya. Namun jika sebaliknya maka anak akan bingung dengan jati dirinya dan tidak akan merasa aman.
Intimacy vs Isolation (Keintiman vs Isolasi) 18-40 Tahun.
Pada usia ini, adalah tahap dimana seseorang sudah mulai mncicipi bumbu cinta dalam hidupnya. Dalam tahap ini, seseorang sangat perlu membuat hubungan yang penuh kasih sayang dan cukup intim. Namun jika dalam tahap ini seseorang tidak berrhasil melewatinya karena tidak menemukan dan membuat sebuah hubungan, maka seseorang itu akan merasa kesepian, depresi, dan menjauhkan diri. Namun jika sebaliknya, seseorang itu akan semakin memahami dan menyadari jati dirinya dan memiliki hubungan yang tidak terpatahkan.
Generativity vs Stagnation (Generativitas vs Stagnasi) 40-65 Tahun.
Pada usia ini, seseorang akan memikirkan kembali apa yang harus dilakukan yang bisa berkontribusi untuk masyarakat. Jika hal ini berhasil dilewati, maka seseorang itu akan merasa berguna dan merasa memiliki pencapaian. Namun jika sebaliknya, seseorang itu akan merasa tidak berguna, tidak bisa menghubugkan pemikirannya deengan masyarakat.
Ego Integrity vs Despair (Integritas vs Keputusasaan) 65 Tahun keatas.
Pada usia ini, seseorang akan merefleksikan diri kembali dan pencapaiannya selama hidup, Â dan merelakan dan ikhlas menjelang kematian. Orang dalam tahap ini jika sukses melewatinya, maka seseorang ini akan merasa bijaksana karena berhasil melewati semua fase dalam kehidupannya dengan sukses. Jika sebaliknya, seseorang itu akan merasakan penyesalan dan putus asa.