Tahun demi tahun terus berganti, namun mengapa yang dihati tak mau terganti
Banyak yang singgah, namun hatiku tetap berkata hanya engkaulah rumahnya
Bagaimana aku bisa membenci, jika bersamamu aku tidak pernah mengenal rasa perih
Ragaku ingin selalu bersamamu, walau nyatanya hatiku terpaut jauh darimu
Kadang aku ingin melupakanmu, namun tak sedikit kisah manis itu terulang di kepalaku
Temanku berkata "sudah, relakan saja" karna kata mereka, pria bukan hanya dirimu saja
jawabku "Ya, itu mudah" walau nyatanya hatiku berkata "rela tak semudah kata"
jawabku "ya, pria memang bukan hanya dia" walau nyatanya yang dihati memang hanya dia
berpura-pura Bahagia tanpamu, walau nyatanya aku merasa asing jauh darimu
Aku selalu merasa sempurna Ketika bersamamu,
Sabarmu dalam mengajariku banyak hal, lembut tutur mu dalam becakap,