Mohon tunggu...
August Munar
August Munar Mohon Tunggu... Penulis - Pria yang siap menjadi sahabat, trainer, terapist, coach, counsulting, ghost writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pria Berkacamata yg minat belajar Istiqomah demi hidup lebih bernilai Belajar dan mengajar ilmu Pengembangan diri seperti ; Hypnosis, NLP, Coaching, dll merupakan menu wajib sebagai passion kebermanfaatan. Hobi menulis diawali tahun 2015 dengan judul buku pertama “BUKU SAKU BELAJAR HYPNOSIS”, “HypnoSafety”. Buku buku lainnya seperti : Mengajar Asyik Dengan Hypnoteaching, Ice Breaking Mengasyikan, Aksi Bela Negara Berbasis Otak Sehat, Aksi Intuisi Seorang Coach, dst-nya, total sudah ada 50 judul buku dengan 5 penerbit. Buku bertema puisi baru saat ini penulis lakukan. Hobi menulis buku ini menjadikan penulis sebagai “Ghost Writer” atau Konsultan Menulis secara passion dan menghasilkan. Siap dipanggil sebagai sahabat, trainer, coach, terapist pikiran dan ghost writer

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pentingnya Hypnoparenting bagi Keluarga

25 Oktober 2022   14:07 Diperbarui: 25 Oktober 2022   14:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENTINGNYA HYPNOPARENTING BAGI KELUARGA

Oleh : August Munar

Kebanyakan orangtua pun biasanya mempelajari hal ini secara otodidak. Ada banyak sekali metode pengasuhan anak yang dijelaskan di buku-buku maupun seminar. 

Nah, dari sekian banyak metode, ada sebuah teknik pengasuhan bernama hypnoparenting, yang mana masih cukup jarang dikulik. Apa itu hypnoparenting dan seperti apa metodenya?

Hypnoparenting adalah metode pengasuhan anak dengan menerapkan teknik hipnosis di dalamnya. Dengan kata lain, orangtua memberikan sugesti kepada anak agar dia melakukan hal-hal positif. Hipnosis yang digunakan di sini bukanlah seperti apa yang sering dilihat di program TV, melainkan hipnosis sebagai sebuah teknik untuk meningkatkan konsentrasi secara verbal maupun gambaran mental.

Secara bahasa, hypnoparenting adalah satuan kata yang terdiri dari dua kata hypnosis dan parenting. Suatu metode yang dilakukan untuk memberikan sugesti positif (hypnosis) yang dilakukan orangtua kepada anaknya berkaitan dengan perkembangan anak dan pendidikan anak.

Hypnoparenting juga efektif untuk mengatasi masalah-masalah anak mama. Umumnya hypnoparenting sering diterapkan pada anak untuk mengatasi masalah berikut:

  • Ngompol,
  • gangguan tidur seperti mengigau di malam hari,
  • trauma pada hewan atau benda tertentu.  

Ketika anak mendapatkan sugesti dari orangtuanya secara berulang-ulang, pikiran anak akan lebih tenang sehingga apapun saran yang dikatakan oleh orangtua lebih mudah diterima, termasuk dalam hal belajar.

Orangtua hanya perlu memberikan terapi dalam bentuk perkataan. Beberapa contohnya sebagai berikut:

  • Menggunakan kata positif

Ketika memberi saran kepada anak, usahakan tidak menggunakan kata-kata negatif seperti "jangan" atau "tidak".

Kalimat negatif: "Ayo rajinlah belajar supaya kamu tidak bodoh".

Kalimat positif: "Ayo rajinlah belajar supaya kamu menjadi pintar".

Nada bicara yang kamu gunakan pun tidak boleh tinggi. Katakan kalimat positif tersebut secara halus sambil merangkulnya atau menatap matanya. Orangtua pun harus menyampaikan sugesti kepada anak dalam kondisi emosi yang stabil agar lebih efektif. Jika kamu sedang marah, sebaiknya atur dulu emosi kamu dengan cara mengatur napas.

  • Membisikkan kalimat positif

Temani anak menjelang dia tidur atau saat dia mulai mengantuk. Pasalnya dalam fase ini, kondisi otak anak sudah tenang. Ini adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan sugesti positif, baik dalam bentuk saran atau cerita.

Nantinya perkataan kamu akan diterima dan direkam oleh pikiran bawah sadar, sehingga secara tidak langsung dapat mengontrol perilakunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun