Pelawak Komeng menciptakan kegemparan di seluruh Indonesia setelah muncul sebagai salah satu calon anggota DPD dari Jawa Barat dalam Pemilu 2024 yang digelar pada Selasa (14/2) lalu. Banyak netizen yang terkejut melihat Komeng ikut serta dalam kontes politik kali ini, terutama karena tidak ada baliho dirinya yang terpampang di berbagai sudut jalan.
Perhatian netizen terutama tertuju pada foto Komeng dalam surat suara Pemilu 2024 yang memperlihatkan pose yang tidak biasa. Matanya melotot dengan ekspresi wajah yang penuh dengan humor, mengingatkan pada ucapan khas 'uhuy' yang sering diucapkan oleh Komeng.
Menurut hasil penghitungan suara dari KPU, saat ini Komeng menduduki posisi unggul dengan perolehan suara sebesar 12,05%. Hingga update terakhir pada pukul 10.44 WIB hari ini, data yang masuk dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah mencapai 46,92%.
Kehadiran Komeng dalam Pemilu 2024 telah menjadi sorotan publik dan menjadi topik pembicaraan di berbagai media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa popularitasnya sebagai seorang pelawak juga turut mempengaruhi dinamika politik di Indonesia.
Siapa Itu Komeng?
Komeng, siapa yang tidak kenal dengan nama tersebut?Â
Komeng adalah salah satu pelawak senior Indonesia yang sudah malang melintang di dunia hiburan sejak tahun 1980-an. Komeng dikenal sebagai pelawak yang cerdas, kritis, dan berani menyuarakan pendapatnya. Komeng juga memiliki banyak pengalaman sebagai penyiar radio, presenter, dan pemeran di berbagai film, serial, dan acara televisi.
Namun, Komeng tidak hanya puas berkiprah di dunia hiburan. Komeng juga memiliki cita-cita untuk berkontribusi di dunia politik. Komeng mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat pada pemilihan umum tahun 2024. Komeng mengaku terpanggil untuk memperjuangkan hak-hak para pelawak dan seniman yang selama ini terabaikan, bahkan oleh rekan seprofesinya sendiri yang sudah duduk di parlemen.
Apa itu Personal Branding;
Personal branding adalah proses membangun dan menjaga persepsi di mata masyarakat atau publik terhadap aspek yang dimiliki seseorang, seperti kepribadian, kemampuan, nilai, dan citra positif. Personal branding bertujuan untuk menunjukkan kredibilitas, profesionalisme, dan keunikan seseorang, baik di dunia kerja maupun di media sosial.
Manfaat Personal Branding;
adapun manfaat yang diperoleh antara lain:Â
- Meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri,Â
- Membangun koneksi dan jaringan profesional,Â
- Membantu menjadi sosok yang berpengaruh dan inspiratif,Â
- Membuka peluang karier dan bisnis,Â
- Menciptakan kesan positif dan membedakan diri dari orang lain.
Bagaimana Komeng membangun personal branding-nya dalam menghadapi pemilihan DPD dapil Jawa Barat? Berikut ini adalah beberapa strategi yang dilakukan oleh Komeng:
Mengganti nama resmi menjadi Alfiansyah Komeng.
Komeng mengganti nama resminya dari Alfiansyah Bustami menjadi Alfiansyah Komeng untuk memudahkan masyarakat mengenalnya di kertas suara. Komeng berharap dengan nama yang sudah familiar di telinga masyarakat, ia bisa mendapatkan dukungan dan simpati dari para pemilih.
Menyampaikan visi-misi yang jelas dan konkret.Â
Komeng tidak sekadar mencalonkan diri tanpa tujuan. Komeng memiliki visi-misi yang jelas dan konkret, yaitu memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, dan kehormatan para pelawak dan seniman Indonesia.Â
Komeng juga ingin mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintah, khususnya dalam hal penanganan pandemi Covid-19, pemberantasan korupsi, dan pemulihan ekonomi.
Memanfaatkan media sosial dan online.Â
Komeng sadar bahwa media sosial dan online adalah salah satu sarana yang efektif untuk menjangkau dan berkomunikasi dengan masyarakat, terutama generasi muda. Komeng aktif mengunggah konten-konten yang berkaitan dengan kampanye dan program-programnya di media sosial dan online, seperti Instagram, YouTube, Twitter, dan TikTok. Komeng juga sering berinteraksi dengan para pengikut dan pendukungnya melalui komentar, live chat, dan video call.
Menjaga citra sebagai pelawak yang cerdas dan kritis.Â
Komeng tidak meninggalkan identitasnya sebagai pelawak yang cerdas dan kritis. Komeng tetap menampilkan gaya humor yang segar, tajam, dan menghibur dalam setiap kesempatan. Komeng juga tidak segan-segan menyentil para pelawak yang sudah menjadi anggota dewan namun tidak amanah. Komeng berpendapat bahwa pelawak harus bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat, bukan malah menjadi beban dan masalah.
Membangun jejaring dan kerjasama dengan berbagai pihak.Â
Komeng tidak bekerja sendiri dalam menghadapi pemilihan DPD dapil Jawa Barat. Komeng juga membangun jejaring dan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti tokoh-tokoh masyarakat, organisasi-organisasi kemasyarakatan, komunitas-komunitas seniman, dan media-media massa.Â
Komeng berusaha untuk mendapatkan dukungan dan endorsement dari berbagai pihak yang memiliki pengaruh dan kredibilitas di masyarakat.
Itulah beberapa strategi personal branding yang dilakukan oleh Komeng dalam menghadapi pemilihan DPD dapil Jawa Barat. Apakah Komeng akan berhasil menjadi anggota DPD RI? Kita tunggu saja hasilnya pada pemilihan umum tahun 2024.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H