Janji seorang putra sulungmu bu...
Sungguh, dunia ini begitu kejam bu...
Bukan seperti ini yang anak sulunugmu mau...
Sungguh, aku benar-benar sungguh bukan bermaksud
Mendurhakaimu bu...
Di balik itu semua, ada sejuta impianku yang terpendam...
Aku seperti ini karena aku malu,
Malu belum bisa membagiakan kedua seorang malaikat
Yang membesarkanku, dan apa iya aku harus diam tanpa membalas itu semua?
Tidak mungkin!!
Aku akan berusaha membahagiakanmu meskipun itu
Tidak akan seimbang ketika engkau membesarkanku hingga saat ini
Aku rindu masa itu, di mana tawa, dan candaan yang hangat
Aku berjanji Pa, Ma...
Suatu saat nanti aku akan duduk bersama dengan kalian
Dan tersenyum menikmati masa bahagia kita bersama,
Note: Entah puisi atau isi hati, tapi ini kedua kalinya saya menuliskan ini tulisan sebelumnya ("Air Mataku Bercerita Bu..."), dan saya benar-benar tidak bisa membendung air mata jika menuliskan puisi atau isi hati ini, jika membicarakan seorang ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H