Tadi malam suami cerita kalau kemarin ia bertamu ke rumah yang kebetulan nyonya rumahnya sedang menemani anaknya belajar, sayangnya menemani belajar diwarnai ucapan dengan nada tinggi
“masa begitu aja gk bisa!ngapain aja kamu disekolah??maen melulu sih!!” anaknya Cuma diam
Laen lagi tetangga depan rumah q yang sering aq dengar menemani anaknya belajar, entah membaca atau berhitung, dan sama juga dengan nyonya rumah tadi, menemaninya diwarnai dengan nada tinggi bahkan tak jarang aku dengar si ibu bilang “otak kamu tuh memang bego, masa dari tadi gk bisa jawab, dasar ndableg!!!!!”
Dalam hati aq Cuma bilang, iya anak itu bego dan anak bego itu anakmu bu
Anak murid privat q juga bernasib tak jauh berbeda, walau suasana belajarnya tidak diwarnai nada tinggi tetapi tetap saja miris melihatnya krn mereka punya segudang les yang harus dijalani, dalam seminggu Cuma satu hari mereka tidak les.
Senin Rabu bahasa inggris dan mata pelajaran lain, Selasa Jumat mengaji, Rabu Sabtu kumon, dengan terlebih dulu les tambahan dengan ibu guru disekolah
G jarang juga anak2 itu merasa lelah n g fokus ketika les bhs inggris, aku maklum karena mereka tidak punya waktu bermain, belum lagi tuntutan ortunya yang ingin anaknya fasih berbahasa inggris
Huh bu…..kalau dirumah tidak pernah berkomunikasi dengan bahasa inggris, bagaimana mungkin anak2 itu bisa berkomunikasi?bahasa itu kan keahlian, semakin digunakan semakin pandai, kalau mereka hanya satu atau dua jam seminggu berbahasa inggris bagaimana mungkin mereka bisa fasih???
Aku percaya setiap anak itu punya kelebihan dan kepandaian, mungkin si A tidak pandai matematika tapi ia pandai seni music, mungkin si B tidak pandai fisika tapi ia pandai ilmu sosial, mungkin si C tidak pandai dalam semua mata pelajaran tapi ia pandai membantu ibunya dirumah, bukankah itu semua adalah anugrah???
Tidakkah mereka menyadari kalau orang2 besar yang tercatat dlam sejarah dunia tidak melulu diisi oleh si jago matematika, si jago fisika atau bahkan si jago kimia??
Kenapa masih banyak yang menganggap anak hebat n juara itu yang pintar matematika???anak juara itu yang rangking 1 disekolahnya??? Kasihan betul anak2 kita kalau patokannya Cuma itu
