Mohon tunggu...
Aufi Nabila
Aufi Nabila Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegawai bumn

Seorang mahasiswi Teknik Informatika yang hobi mengotak-atik komputer dan punya passion dalam hal tulis menulis namun baru mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[LombaPK] Upaya Menyelamatkan Aset Negara Melalui Restorasi

8 September 2016   19:36 Diperbarui: 8 September 2016   20:21 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film 3 Dara bukanlah satu-satunya film yang berhasil direstorasi. Sebelumnya ada 1 film karya Usmar Ismail yang berhasil direstorasi berjudul “Lewat Djam Malam” namun film 3 Dara menjadi film pertama Indonesia hasil restorasi yang di suguhkan ke dalam format digital 4K sehingga dihasilkan gambar yang tajam dan jernih.

Saya tidak menyangka pada awal kemerdekaan, Indonesia sudah menghasilkan karya-karya yang luar biasa padahal alat syuting belum secanggih sekarang namun sudah mengasilkan film-film yang berkualitas. Film 3 Dara menjadi film drama musikal pertama di Indonesia dan telah mendapatkan penghargaan di Festival Film Indonesia tahun 1960 kategori musik terbaik.

Film 3 Dara ini dibintangi oleh Chitra Dewi (Nunung), Mieke Wijaya (Nana), dan Indriati Iskak (Nenny). Disutradarai oleh Usmar Ismail untuk Perfini. Singkatnya film ini bercerita tentang sebuah keluarga dengan 3 orang anak perempuan yang masih lajang, ibunya telah meninggal dunia tinggal lah mereka bersama ayahnya (Hassan Sanusi) yang sibuk dengan urusannya sendiri dan sang nenek (Fifi Young) yang kerepotan mencarikan jodoh untuk cucunya.

para tiga dara sumber : www.esquire.co.id
para tiga dara sumber : www.esquire.co.id
Hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri di film ini. Di umur yang sudah tua sang nenek ingin sekali melihat pernikahan cucu pertamanya. Karena pada jaman dahulu tumbuh adat kalo anak pertama harus nikah duluan, makanya adik-adiknya ikut kerepotan dalam mencarikan jodoh untuk sang kakak. Ditambah lagi sang kakak yang gak suka keramaian.

Akhirnya ditemukannya calon suami. Namun calon suami itulah yang kemudian menjadi rebutan dua dari tiga dara dimana si bungsu Neni berkomplotan untuk menyelesaikan konflik. Konflik inilah yang semakin menambah menarik cerita dari Tiga Dara ini.

Pada masanya, “Tiga Dara” sangat sukses ditayangkan selama delapan minggu berturut-turut di seluruh Indonesia dan menjadikannya sebagai film terlaris pada masanya. Film garapan Usmar Ismail ini juga menjadi tren sosial dan budaya yang memberi pengaruh pada kehidupan anak muda kala itu.

Mengapa restorasi perlu dilakukan ?

Seiring berkembangnya teknologi, terjadilah perpindahan teknologi dari analog ke digital. Film klasik yang dikemas dalam bentuk pita celluloid ini ikut terbawa arus migrasi. Sehingga aset negara  perlahan-lahan ditinggalkan dan ikut hilang seiring berjalannya waktu.

Kita sebagai penerus bangsa berhak untuk tahu sejarah negara sendiri.  Maka dari itu sudah sepatutnya dilakukan upaya penyelamatan aset negara sebelum benar-benar punah dan jangan sampai generasi penerus tidak bisa menikmati kembali aset negara yang sangat beharga tersebut.

Kabarnya telah hadir sebuah film arahan Nia Dinata berjudul ”Ini Kisah 3 Dara“ yang tayang di bulan September ini. Judulnya memang mirip dengan film karya Usmar Ismail ini. Namun Nia Dinata mengatakan bahwa film yang ia garap ini berbeda dengan film yang buat pada tahun 1956 itu. Ia terinspirasi oleh film yang pernah sukses pada masanya itu. Daripada penasaran mending langsung meluncur aja ke bioskop kesayangan anda :))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun