Mohon tunggu...
Aufa Zaki
Aufa Zaki Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Diponegoro

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Ajak Warga Memilah Sampah hingga Membuat Sabun Organik dari Limbah Kulit Pisang

6 Februari 2023   15:00 Diperbarui: 6 Februari 2023   15:07 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekalongan (22/01/2023), Mahasiswa KKN Tim I UNDIP melaksanakan program Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Lokal Dalam Perubahan Perilaku Kebersihan Lingkungan di Desa Batursari, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan. Sosialisasi ini dilaksanakan di Balai Desa Batursari dan dihadiri langsung oleh para perangkat desa, perwakilan ibu - ibu PKK, serta warga setempat. Desa Batursari memiliki masalah sampah yang cukup signifikan, pasalnya sampah hanya ditumpuk di pekarangan rumah tanpa pemilahan. Masih marak pula masyarakat yang membuang sampah sembarangan di irigasi dan sungai. Pengelolaan sampah juga belum dilakukan dengan baik, bahkan di desa ini belum memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Pada kegiatan sosialisasi ini, para undangan diberikan edukasi mengenai upaya pengelolaan dan pemanfaatan sampah, dampak sampah apabila tidak dikelola dengan baik, rancangan TPS desa, dan pemanfaatan sampah plastik dengan pembuatan ecobrick. Selain itu, undangan yang hadir dapat melihat langsung bagaimana proses pembuatan sabun batang dengan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai salah satu contoh pemanfaatan limbah sampah.

whatsapp-image-2023-02-06-at-12-35-23-63e096e7504033031a7e3df2.jpeg
whatsapp-image-2023-02-06-at-12-35-23-63e096e7504033031a7e3df2.jpeg
Materi pertama pada kegiatan sosialisasi ini adalah tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga yang disampaikan langsung oleh saudari Ariesta Erwina. Sampah rumah tangga yang dimaksud seperti hasil sisa makanan, sampah dapur, popok bayi, dll. Pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu dengan memilah sampah supaya sampah yang dibuang hanya yang benar – benar tidak diperlukan saja. Pemilahan sampah dilakukan dengan mengelompokkan sampah ke dalam organik dan anorganik. Sosialisasi ini dilakukan untuk mengingatkan kembali warga desa akan pentingnya pengelolaan dan pemanfaatan sampah rumah tangga demi menjaga lingkungan dan orang sekitarnya.

whatsapp-image-2023-02-06-at-12-29-23-63e0971050403307e00978d2.jpeg
whatsapp-image-2023-02-06-at-12-29-23-63e0971050403307e00978d2.jpeg
Materi kedua adalah tentang Rancangan TPS desa yang berisi bentuk dan gambaran RAB TPS yang disampaikan oleh saudara Aufa Zaki. Pada materi ini disampaikan bagaimana bentuk design dan RAB TPS yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam pertimbangan bahan dan realisasi pembangunan TPS desa. Pembuatan desain TPS menggunakan aplikasi di komputer dan kemudian di cetak. Setelah itu, penyusunan RAB untuk TPS dibantu dengan informasi acuan harga dari perangkat desa. Rancangan TPS Desa Batursari disosialisasikan kepada warga supaya bisa memantik semangat warga untuk melaksanakan pembangunan TPS di Desa Batursari.

whatsapp-image-2023-02-06-at-12-34-44-63e0972d08a8b5353a5de903.jpeg
whatsapp-image-2023-02-06-at-12-34-44-63e0972d08a8b5353a5de903.jpeg
Materi ketiga diisi oleh Saudari Salma Izza tentang pembuatan ecobrick. Pada materi ini disampaikan bagaimana pemanfaatan sampah plastik terutama pada sungai agar dapat dimanfaatkan menjadi barang dengan nilai guna dan fungsional dengan cara pembuatan ecobrick. Ecobrick adalah cara yang paling sederhana dan mudah dilakukan untuk memanfaatkan limbah plastik karena dapat digunakan berulang-ulang. Dengan mengolah sampah plastik menjadi ecobrick, diharapkan warga Desa Batursari dapat mengurangi sampah palstik yang dibuang. Ini juga mampu meminimalisir proses degradasi sampah plastik menjadi racun dan mikroplastik yang berbahaya.

whatsapp-image-2023-02-06-at-12-33-41-63e097464addee363d6cf513.jpeg
whatsapp-image-2023-02-06-at-12-33-41-63e097464addee363d6cf513.jpeg
Kegiatan Sosialisasi diakhiri dengan demo pembuatan sabun batang organik dari limbah kulit pisang. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pemanfaatan sampah yang dapat digunakan sebagai barang dengan nilai jual. Selain sebagai pemanfaatan limbah yang ada kulit pisang sendiri memiliki banyak manfaat diantaranya perlindungan dari kerusakan akibat sinar matahari dan radikal bebas. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan menjadi informasi untuk warga setempat agar dapat menanggulangi dan mengatasi permasalahan persampahan tersebut.

DPL: Heri Sugito, S.Si., M.Sc., Nenik Woyanti, S.E., M.Si., M Iqbal Fauzan, S.P., M.Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun