Mohon tunggu...
Aufa Riza
Aufa Riza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Islamic Communcation and Broadcasting Student STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Digital sebagai Multimedia Terintegrasi Industri Kreatif bagi Digital Generassi Z

31 Mei 2024   14:52 Diperbarui: 31 Mei 2024   14:53 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Secara keseluruhan, we are social mencatat ada 139 juta identitas pengguna media sosial di Indonesia pada januari 2024. Jumlahnya setara 49,9% dari total populasi nasional. Sampai pada Januari 2024 berbagai media sosial sangat banyak digunakan. Diantaranya  yang tertinggi adalah jumlah pemakaian WhatsApp, penggunaan WhatsApp ada diurutan pertama dilanjutkan  oleh Instagram, Facebook, TikTok, Telegram, X (Twitter), Facebook Messenger, Pinterest, Kuaishou, Linkedln.

Media sosial saat ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan digital native generasi z. Mereka menggunakannya dengan sangat beragam, tidak hanya digunakan untuk berinteraksi sosial, tetapi juga digunakan sebagai platform untuk konsumsi konten, penemuan produk dan ruang ekspresi kreatif lainnya. Dalam konteks industri kreatif, media sosial dapat difungsikan sebagai alat yang kuat untuk mengintegrasikan berbagai jenis multimedia.

Faktor yang menjadikan media sosial sangat berpengaruh dalam integritas dunia industri kreatif diantaranya konten multimedia yang beragam baik itu dalam bentuk teks, gambar, video dan audio dalam satu platform yang bisa mereka konsumsi dalam berbagai format yang mereka inginkan. Selain itu juga, media sosial dapat dijadikan sebagai sarana pemasaran dan promosi, kolaborasi, kreasi konten serta sebagai analisis dan pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan peran komunikasi massa, dimana komunikasi massa dikenal memiliki beberapa teori yang mendukung seperti teori peluru atau jarum hipodermik yang menjadi salah satu teorinya. Teori peluru atau jarum hipodermik ini menjelaskan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa.

Setiap infomasi yang dibagi oleh pengguna media, memiliki cara tersendiri dalam mengkreasikan produk kreatifnya yang dibagi kepada khalayak ramai, dan hal itu dapat bersifat menyuntik atau mempengaruhi khlayak sehingga menjadikan khlayak tertarik dengan inovasi atau produk yang dibagikan.

Peran Gen z Sebagai Pengguna Media Digital

Generasi z (gen z) adalah anak muda yang lahir direntang tahun 1997-2012. Anak muda yang lahir dalam keadaan dunia yang sudah canggih dan serba instan. Dunia semakin menawarkan kemudahan hal ini juga menciptakan beragam opini publik dan tak jarang menganggap gen z pemalas.

Serba instan, itulah gaya hidup berkesenian memproduksi film dan video para anak-anak muda di tahun 2000-an. Fasilitas digital video telah mengubah nasib seniman-seniman manual menjadi seniman-seniman digital. (menjadi sutradara televisi, Naratama hal 204.

Dengan segala kemudahan yang ada, hal ini dapat dipergunakan oleh anak muda sebagai ladang untuk menyalurkan kreatifitas. Salah satunya seperti konten kreator yang membagikan konten positif dan menginspirasi di media sosial milik pribadinya.

Raymondchin salah satu konten kreator yang telah mendapatkan penonton yang banyak. Ia bergerak aktif membagikan konten di Instagram, TikTok dan Youtube miliknya. Ia memiliki 538 ribu pengikut di Instagram, 1,7 juta pengikut di Tiktok dan 1,57 juta Subscriber di akun Youtubenya.

Pemuda yang lahir di Yogyakarta, 7 Desember 1994 ini telah membranding dirinya sebagai pengusa. Ia memang merupakan Chief Executive Officer (CEO) sekaligus pendiri dari Ternak Uang yang cukup sukses sampai saat ini. Maka dari itu konten yang dibaginya berkaitan dengan finansial, usaha dan dunia kerja. Ia mejadikan gen Z sebagai targetnya.

Dalam akun youtube pribadinya ia membagi sebuah konten yang menjelaskan keberadaan gen z dan masa depan. Menurut Raymond gen z adalah generasi yang paling bebas untuk melakukan apapun. Kebebasan memilah informasi, akses produk atau jasa, pemilahan ideologi, memilih teman. Segala kebebasan itu bisa didapatkan oleh gen z dan sebenarnya Bisa dikatakan sebagai pisau bermata dua jika tidak bisa diartikan dengan baik.

Ia memiliki metode penyampaian pesan yang menarik, ditambah dengan pengeditan video yang sangat kreatif dapat menghipnotis penonton untuk melanjutkan tontonan sampai detik terakhir video.

Dalam vidio yang dibagi olehnya mengajak penonton untuk berfikir dan mencoba menarik cara pandang penonton sebagaimana ia berpikir. Dengan melengkapi setiap argumen dengan data-data yang dimiliki dan menyangkutkannya pada situasi kehidupan saat ini dan memberikan segmen dalam vidio yang ditampilkan olehnya.

Walaupun dirinya bukan dikalangan gen z, akan tetapi target yang diincarnya adalah gen z. Ia menyemarakkan anak muda untuk peka dengan bisnis, investasi dan dunia kerja zaman digital saat ini. cara ia menyampaikan data dan membuat sebuah topik itu menjadi menarik sangat menginspirasi banyak anak muda untuk berinvestasi dan mulai memikirkan peluang-peluang yang ada. Ia juga tak jarang membagikan keadaan sosial saat ini seperti dunia politik dimana hal itu juga berpengaruh pada pemasaran global.

Tak hanya diranah media sosial, ia juga pernah diundaang  untuk menjadi pembicara di berbagai seminar ataupun talkshow baik itu umum maupun di kalangan  mahasiswa yang rata-rata mahasiswa saat ini adalah gen z.

Media Digital

Dewasa ini, era digital memberi  perubahan yang baru bagi masyarakat. Dalam segala bidang, era digital sangat memberi dampak dalam kehidupan masyarakat, salah satunya seperti perkembangan bisnis yang mulai beralih dari konvensional menjadi memaksimalkan teknologi yang ada saat ini. dampak yang ditimbulkan oleh media digital mempengaruhi akses segala informasi atau kemudahan aktivitas masyarakat.

Dalam buku Televisi dan Masyarakat Pluralistik milik Prof. Dr. Andi Alimuddin Uncle. M.Si menuliskan John Pavlik dan Mclntosh mengemukakan bahwa audiensi di era konvergensi dapat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang menciptakan dan memublikasikan isu komunikasi massa lewat e-mail (electronic mail), forum online, dan media interaktif lainnya dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu mereka juga bisa menciptakan isi komunikasi massa sendiri dan mendapatkan audiensi yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah ketimbang jika dilakukan dengan media tradisional.

Di era revolusi industri, tidak semua masyarakat dapat mengikuti dan beradabtasi dengan segala perubahan. Faktor yang menyebabkan masyarakat gagal beradaptasi adalah masyarakat tidak dapat memahami tata cara penggunaan teknologi, masalah yang tidak diperhatikan oleh perusahaan dan penerapan strategi komunikasi oleh perusahaan yang kurang tepat. Di era digital, inovasi dan komunikasi adalah kunci utama yang memerlukan manajemen yang jelas. Oleh karena itu, pentingnya komunikasi akan melancarkan bisnis dan inovasi akan terwujud.

Pemasaran elektronik atau e-marketing merupakan bagian dari perkembangan era baru dalam bisnis digital. E-marketing merupakan bagian yang penting dalam proses pemasaran. Kemudahan yang diberikanpun sangat membantu masyarakat atau pengusaha dalam memasarkan penjualannya. Hadirnya e-commerce sangat memungkinkan penjual untuk memasarkan produknya secara cepat, mudah, dan gratis. Ditambah dengan hadirnya teknologi yang mendukung seperti hand phone, camera dan alat bantu lainnya yang memberikan kemudahan bagi penjual dalam memasarkan produknya.

Demi tercapainya target marketing, tentu seorang pengusaha akan memikirkan setiap kemungkinan yang patut diterapkan untuk mencapai target yang efektif dan memiliki pengaruh besar. Konten kreator yang dapat menggunakan media digital dengan baik, akan sangat dibutuhkan sekaligus merupakan peluang kerja yang besar.

Saat ini, banyak anak muda yang memilih konten kreator sebagai provesinya, selain mudah, cepat, media digital juga memiliki jangkauan yang luas. Kreatifitas yang dihasilkanpun sangat beragam. Setidaknya saat ini ada banyak produk kreatif yang bisa dihasilkan oleh siapa saja asal memiliki sebuah akun pada platform media sosial. Produk yang dihasilkan bisa dalam bentuk teks, audio, visual maupun audio visual, semua bisa digabung menjadi satu sehingga menghasilkan sebuah karya yang menarik.

Multimedia

Dalam membuat sebuah konten yang menarik, kita harus bisa menempatkan diri pada seorang sutradara yang lihai dalam menyiapkan sebuah film ataupun video. Alur flowing acara dari segmen ke segmen menjadi penentu kesinambungan isi acara itu menarik, tentu juga faktor pendukung seperti persoalan direct edit melalui Switching dari vision mixer juga menjadi faktor yang tak kalah penting untuk menciptakan sebuah vidio atau konten yang menarik.

Tak hanya itu, dalam proses kreatif sebuah konten memiliki faktor pendukung yang saling mempengaruhi satu sama lain dan berjalan seirama. Berbicara irama, suara dalam sebuah konten dapat memberi kesan hidup kepada konten tersebut.

Sound effect adalah jenis efek suara yang sengaja ditambahkan kedalam video. Pilihan nada jenis suara, instrumen, Balanced Sound Mixig hingga ke durasi sangat dipengaruhi oleh birama dan ritme acara yang disesuaikan dengan emosi yang ingin diciptakan oleh pemilik video.

Dalam memilih aspek pendukung vidio yang kita miliki tentunya tidak lepas dengan hak cipta, hak cipta dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, carilah ide-ide orisinal yang baru dan tidak dimiliki oleh orang lain, caranya dengan melakukan riset tentang berbagai jenis konten ataupun isu yang berkembang dan yang sesuai dengan Passion kreator.

Beragamnya konten yang ditemukan saat ini, tidak menutup kemungkinan adanya beberapa konten yang serupa. Hal ini dapat terjadi disebabkan dengan satu kata yaitu terinspirasi. Tak jarang seorang konten kreator mulai membuat konten dikarenakan terinspirasi dari konten kreator lainnya, hal itu membuat beberapa konten memiliki konsep yang sama.

Namun tidak sepenuhnya sama, jika diperhatikan terdapat perbedaan, karena setiap manusia atau kreator memiliki ciri khasnya masing-masing. Dapat terlihat pada konsep materi pembahasan, intonasi suara kreator, pengeditan vidio dan lain sebagainya. Kerena itu sistem Amati, Tiru dan Modifikasi (ATM) ini penting diterapkan agar tidak terjadi kesamaan ataupun plagiasi konten.

Pada konten yang di bagikan oleh Raymondchin menerapkan hal itu, Ia menyusun dengan sangat kemas dan membagi struktur pembahasan dalam konten yang ia bagikan.

Industri kreatif

Mendengar kata industri kreatif bukanlah hal yang baru yang terdengar ditelinga. Saat ini industri kreatif itu sangat luas dan semua orang dapat menjadi pelakunya. Jika dulu harus melewati segala macam rentetan langkah dan memerlukan pihak lainnya untuk mempublikasikan sebuah lagu ataupun film, namun saat ni bisa dilakukan dengan lebih singkat dan mudah.

Prof. Dr. Andi Alimuddin Uncle. M.Si menuliskan dalam bukunya Televisi dan Masyarakat Pluralistik bahwa pakar media baru John Pavlik dan Shawn Mclntosh mengatakan tentang definisi konvergensi media, yaitu menyatukan telekomunikasi, komputer, dan media dalam lingkungan digital. Konvergensi dan perubahan yang dihasilkannya telah mengubah banyak aspek dasar dari media massa dan komunikasi (Cutlip dan Center, 2006) 

Kesimpulan

Peran media sosial tidak hanya sebatas sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai platform yang kuat untuk industri kreatif. Konten multimedia yang beragam, mulai dari teks, gambar, video, dingga audio, tersedia dalam satu platform yang memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini, konten kreator seperti Raymondchin bisa dikatakan berhasil memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk membagikan konten yang inspiratif, edukatif dan menghibur serta dapat membangun bisnis miliknya.

Selain itu, peran penting dalam pemasaran dan promosi, kolaborasi antarindustri, kreasi konten, serta analisis dan pembelajaran dapat dilakukan leat meddia sosial. Platform digital dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk memasarkan produk mereka dengan lebih efektif dan mencapai target pasar yang lebih luas tentunya.

Kreativitas multimeddia menjadi kunci kesuksesan dalam menciptakan konten yang menarik dan relevan. Penggunaan efek suara, pengeditan video yang kreatif dan pendukung konten lainnya dapat menjadi daya tarik untuk meningkatkan dan menjangkau lebih banyak audiens.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media sosial dan industri kreatif saling terkait erat dalam era digital ini. melalui pemanfaatan meddia sosial dengan baik, pelaku industri kreatif dapat menciptakan konten yang inovatif, memasarkan produk mereka dengan efisien dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan budaya di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun