"Kita terlalu sok tahu tentang hidup kita.
Mengira satu kondisi akan menyelesaikan masalah hidup.
Dan lihatlah
Tercapai satu kondisi. Rentetan masalah berdatangan.
Sekarang kita ingin mati.
Tetapi tak pernah mempersiapkan apa-apa.
Oh, betapa kita terlalu sok tahu tentang hidup kita."
Alvi Syahrin
Semua orang memiliki masa-masa frustasi dan sedih, hal itu wajar karena kita manusia. Manusia senantiasa merasa senang,sedih,cemas dan segala bentuk emosional yang dirasakan dan itu menandakan kita masih hidup dan waras.
buku ini berhasil membuat pembaca merefleksikan setiap emosional yang dirasakan setiap harinya, bagaimana mengelola sedih dan kecemasan, membawa pembaca seakan sedang membaca kisahnya yang dicoba di tuliskan oleh penulis. Dalam hal ini Alvi Syahrin salah satu penulis yang kukenal lewat podcastnya yang membahas setiap masalah pada anak muda yang ingin melangkah dari masalah-masalahnya dengan gaya bahasa seperti diajak curhat dan membuat aku sebagai komunikan yang mendengar pesan-pesannya itu tersentuh dengan setiap kalimat yang dikeluarkan baik dalam narasi dan juga tulisannya.
Kali ini dibuku Jika Kita tak Pernah Jadi Apa Apa yang aku jadikan sebagai pelipur lara ditengah padatnya deadline perkuliahan dan juga organisasi serta kehidupan sebagai seorang anak yang kujalani secara bersamaan. ternyata apa yang dikatakan dosen ku yang juga memotivasiku untuk mulai membaca, beliau berpesan membaca buku itu jangan ikutan trend, tapi bacalah buku yang memang kamu butuhkan. Ini sangat membantu ketika aku sedang merasa lemah dan pikiran ku terhenti dan tidak tahu ingin melakukan apa lagi, sudah sangat jenuh dan tidak memilki tempat untuk bercerita, buku ini seakan mengajak aku untuk mengeluarkan segala emosional yang kurasa saat ini.