Pada Hari Rabu 18 September 2024, Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah diguncang gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan signifikan dan mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat. Berdasarkan keterangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah bangunan dan rumah rusak.Â
Fenomena alam ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi para korban.
Setelah bencana terjadi, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung turun tangan untuk membantu korban salah satunya yakni mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mereka memberikan kontribusi dalam berbagai aspek, terutama dalam layanan psiko-sosial terhadap korban gempa khusus nya di kecamatan Kertasari dan Cibeureum.
Pemulihan psikologis melalui trauma healing sama pentingnya dengan pemulihan fisik pasca bencana. Di Kertasari, trauma healing harus menjadi prioritas dalam upaya pemulihan gempa untuk memastikan bahwa korban, terutama anak-anak, dapat kembali menjalani kehidupan yang normal.Â
Dengan dukungan yang tepat, baik dari pemerintah, relawan, maupun masyarakat setempat, diharapkan para korban dapat melewati masa sulit ini dan kembali membangun masa depan yang lebih baik.
Dalam pelaksanaan trauma healing ini dibagi menjadi beberapa cluster, ada yang kepada anak kecil, dan kepada ibu-ibu. Trauma healing kepada anak-anak melalui metode bermain games, trauma healing kepada ibu-ibu yaitu mengisi angket layanan psiko-sosial dan terapi rileksasi mulai dari atas kepala hingga dagu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H