Mohon tunggu...
Aufa Fimaisarah
Aufa Fimaisarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

diam krn belum punya pasangan, bergerak menjadi sastrawan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanggapan Calon Guru dan Netizen terhadap Isu Marketplace Guru

31 Mei 2023   12:30 Diperbarui: 31 Mei 2023   12:34 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Berdasarkan peraturan KEMENDIKBUD yang terbaru, yaitu adanya marketplace yang mungkin akan diterapkan di Pendidikan negeri ini. "Marketplace untuk talent guru, di mana akan ada suatu tempat di mana semua guru-guru yang boleh mengajar masuk ke dalam sebuah data base yang bisa diakses oleh semua sekolah yang ada di Indonesia," terang Nadiem.

Marketplace guru nantinya akan berisikan guru honorer yang lulus seleksi, lulusan PPG pra jabatan, dan calon guru ASN.Guru honorer yang lulus seleksi adalah guru honorer yang mengikuti seleksi untuk menjadi calon guru ASN. Nantinya, seleksi ini akan ditingkatkan frekuensinya lebih dari dari satu kali dalam setahun.Untuk lulusan PPG pra jabatan adalah mereka yang lulus uji kompetensi dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon guru ASN. Dengan begitu, Nadiem mengusulkan agar program PPG dan mahasiswa PPG perlu ditingkatkan. Sementara calon guru ASN adalah semua guru honorer yang lulus seleksi dan lulusan PPG pra jabatan. Mereka nantinya dipersilahkan untuk mendaftar ke dalam marketplace calon guru ASN. Sedangkan kesejahteraan sebagai pendidik di negeri jauh dari kata kurang. Nyatanya masih banyak sekali jumlah guru honorer di negeri ini karena penyulitan tes CPNS, terutama guru-guru agama seperti guru tahfidz, dll. Yang mau mengajar dengan gaji sedikit, fasilitas kurang mereka rela mengajar jauh-jauh dari tempat tinggal mereka dami pengabdian mereka terhadap pekerjaan yang mulia ini. Menurut informasi yang dikutip dari CNBC, di kota besar seperti Jakarta, gaji guru SD honorer berkisar antara Rp1,5 juta-Rp2 Juta per bulan. Sementara itu secara umum di kota-kota lainnya, gaji guru SD hanya sekitar Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta. Jauh dari kata sejahtera sesuai dengan apa yang diliput CNBC Indonesia," Pendidikan" merupakan jurusan yang rata-rata lulusannya menyesal,karena gaji dan keamanannya . pendidikan memiliki peringkat ke-lima dengan jumlah 61persen. Bahkan setelah adanya kabar tentang marketplace: para mahasiswa Pendidikan takut dan menolak dengan adanya isu tersebut. Banyak penolakan yang viral berupa konten di TikTOK, Instagram, Rells, dan tweet di twitter, dll. tentang penolakan peraturan baru ini. Mereka menolak karena mnyeselesaikan kuliah Pendidikan itu tidak mudah, dan biaya yang tidak murah. Contohnya pada akun TikTok "Bukguruuuuu" yang di upload pada tanggal 29, mei ia mengatakan melalui video yang diunggahnya " kepada bapak Nadim Makarim, ini dunia "Pendidikan" bukan dunia "Bisnis" . jika ingin membuat kebijakan tolong dipikirkan matang2. Seolah-olah kami ini "barang" yang dijual dan "laku" jika ada peminatnya. Bapak yakin marketplace nanti tidak ada kecurangan? Bagaimana jika yang PPG Prajab tidak ada yang pilih? Karena sekolah lebih memilih "cekout" guru yang berasal dari sekolah induk pastinya. Coba deh pikirkan lagi satu persatu saja dlu dituntaskan. Kurikulum diganti, P3K di PHPin, muncul lagi "marketplace". Kemudian pada akun TikTok "Mochicreamy" yang bertuliskan " Lagi capek capeknya merjuangin S.Pd malah ada berita market place guru, makin nyesel masuk kuliah Pendidikan" melalui video yang diunggahnya pada 30 mei kemarin. Lalu pada tweet yang ditulis Ditta @Milkymilly pada 29 mei " Lulusnya susah, gajinya ga seberapa, dituntut harus ikhlas. Sekarang muncul lagi marketplace guru, yaelah ribet banget jadi guru di Indonesia kayak yang gajinya diatas UMR aja. Dan masih banyak lagi. Tentunya dengan adanya respon seperti ini di masyarakat semoga menjadi pertimbangan kembali dalam memberikan peraturan.

 Terimakasih sudah membaca:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun