Mohon tunggu...
Aufa Ema P
Aufa Ema P Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Edukasi Pemilahan Sampah pada Generasi Muda sebagai Bentuk Kepedulian Lingkungan

14 Desember 2022   15:22 Diperbarui: 14 Desember 2022   15:36 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semakin minim. Mayoritas masyarakat modern hanya mementingkan kepentingan mereka tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan. Salah satu bentuk kelalaian masyarakat yakni terhadap masalah pencemaran lingkungan. 

Bukan hanya berasal dari kegiatan industri, tetapi juga pencemaran yang disebabkan oleh berbagai jenis sampah yang dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi masyarakat saat ini. Sudah semestinya kita sebagai warga masyarakat Indonesia memikirkan jalan keluar untuk permasalahan tersebut. Tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan harus ditingkatkan.

 Sebab telah menjadi suatu kewajiban bagi seorang warga negara untuk turut andil dalam menuntaskan permasalahan lingkungan sekitarnya.Terutama Permasalahan sampah yang juga membutuhkan peran aktif dari seluruh kalangan masyarakat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mulai melakukan pemilahan sampah. Hal tersebut bertujuan agar kemudian pengelolaan antara sampah organik dan anorganik lebih tepat dan efektif.

Pengetahuan akan pemilahan sampah dalam masyarakat, perlu ditingkatkan kembali. Hal tersebut dapat dimulai dengan melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap para anak-anak dan remaja usia sekolah. Sebab selain sebagai calon penerus bangsa, pengetahuan dasar yang sedemikian harus ditanamkan sejak dini agar kedepannya dapat tumbuh sebagai suatu pembiasaan yang positif. Edukasi dan sosialisasi yang dilakukan juga hendaknya dikemas dalam suatu kegiatan yang menyenangkan dan menarik bagi para peserta. Mengingat usia mereka yang masih anak-anak.

Proses edukasi dan sosialisasi yang dilakukan tentu tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja, akan tetapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka. Agar penerapan pemilahan sampah lebih efektif. Berkaca pada permasalahan tersebut  melalui mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa Universitas Negeri Malang melakukan sebuah proyek pengabdian di Yayasan Panti Asuhan Nurul Jadid yang berlokasikan di Jl. Parangargo No.36, Wagir, Parangargo, Kec. Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pengabdian dilakukan selama satu hari yakni tepatnya pada tanggal 20 November 2022. 

Adapun jenis kegiatan yang dilakukan yakni edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pemilahan sampah yang dikemas dalam bentuk fun-games.

Kegiatan sosialisasi diawali dengan penjelasan singkat mengenai jenis-jenis pembagian sampah melalui video animasi yang ditayangkan, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab singkat. Terlihat antusiasme dari para peserta dengan berlomba-lomba menyebutkan contoh-contoh sampah. 

Dilanjutkan dengan games kolase, mengklasifikasikan sampah berdasarkan jenisnya. Peserta dibagi ke dalam 4 kelompok dan kemudian diberikan media kertas sebagai tempat untuk menempelkan gambar-gambar sampah yang telah saya sediakan. Kemudian dengan batas waktu 5 menit masing-masing kelompok harus mampu menempelkan seluruh gambar sampah yang diberikan sesuai dengan jenis pembagian sampah.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Sepanjang melakukan games berkelompok, diketahui beberapa peserta kesulitan untuk membedakan sampah berdasarkan jenisnya. Mayoritas dari mereka hanya mengetahui contoh sampahnya, namun kurang akrab dengan istilah sampah organik dan anorganik. Namun, setelah diberikan penegasan ulang mengenai pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, para peserta nampak lebih paham dan tau bahwa pemilahan sampah penting adanya pemilahan sampah.

Dokpri
Dokpri

Agenda terakhir sebelum kegiatan sosialisasi ditutup, yakni penyerahan hadiah kepada kelompok peserta yang terpilih karena hasil kerjanya yang tepat dan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Sekaligus sebagai apresiasi kepada pada peserta yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi. Melalui kegiatan sosialisasi dan games yang telah dilakukan, sedikit banyak merubah kesadaran peserta agar lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.

Kemudian bahwa pemilahan sampah penting untuk diterapkan agar pengelolaan sampah lebih mudah dan tepat. Sehingga pencemaran lingkungan dapat ditangani sedikit demi sedikit. Dan yang terakhir, bahwa sebagai generasi muda mereka tahu bahwa menjaga lingkungan sekitar merupakan sebuah tanggung jawab bersama sebagai cerminan warga negara yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun