Mohon tunggu...
Aufadhila Andris
Aufadhila Andris Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Non Formal, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontroversi Parenting Modern

14 Juni 2024   09:44 Diperbarui: 14 Juni 2024   10:13 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pola Asuh Authoritative (Demokratis)

Merupakan pola asuh orang tua yang paling ideal, karena adanya keseimbangan permintaan orang tua dibarengi tingginya respons yang diberikan orang tua terhadap anak. Orang tua dapat mengarahkan anak secara rasional. Anak akan diberikan batasan dan konsekuensi yang konsisten ketika batasan tersebut dilanggar.

Pola Asuh Modern (Parenting Modern)

Seiring berkembangnya zaman, pola pikir dan perilaku masyarakat turut mengalami perubahan. Termasuk, gaya parenting masa kini yang mengadaptasi pola asuh lebih modern. Parenting modern ini mendidik dan membesarkan anak disesuaikan dengan perkembangan zaman serta perubahan sosial budaya. Orang tua cenderung menerapkan pola komunikasi dua arah dengan anak agar terciptanya perasaan dan pendapat yang sama, penggunaan teknologi juga mempengaruhi parenting modern inikarena mengutamakan fleksibilitas dan rutinitas dari orang tua yang kebanyakan orang tua saat ini bekerja sehingga benar-benar memanfaatkan waktu untuk mengasuh anak. Di waktu yang singkat orang tua harus membangun jaringan komunikasi yang baik dengan anak agar dapat memahami pertumbuhan fisik, mental, dan emosional anak. Dalam parenting modern ini orang tua lebih menekankan pada nalurinya sendiri dengan memberikan pengasuhan yang baik tanpa mengikuti pedoman dari orang lain. Sehingga dalam parenting modern ini mereka mengeksploitasi parenting yang cocok sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman dimana seperti yang kita ketahui saat ini, mental anak saat ini lebih mudah terganggu karena informasi yang didapat dari teknologi.

Sederet public figure tak kalah memperlihatkan gaya parenting mereka terhadap buah hatinya. Contohnya, Nikita Willy, artis cantik kelahiran 1994 silam tersebut secara usia masuk kategori generasi millennial. Setelah statusnya berubah menjadi seorang ibu, pola asuh sang artis ini seringkali disorot publik.

Pro kontra muncul terkait gaya parenting yang diterapkan oleh Nikita Willy. Public figure ini berkomitmen menerapkan gaya parenting ala ibu modern dengan pola pikir lebih terbuka. Sebut saja seperti sleep training, atau melatih bayi tidur sendiri di kamar tanpa ditemani orang tua. Toilet training, baca buku, hingga tak membatasi anak mengeksplore lingkungannya. Lalu, ada pula melatih anak makan sendiri dan menerapkan metode baby led weaning. Metode makan ini membiarkan anak bisa terbiasa dengan makanan apa saja tak hanya bubur. Kalau zaman dulu, pola asuh ini bisa saja menimbulkan polemik. Karena, usia sang anak dianggap masih belum cukup mandiri.

Nikita Willy jadi contoh ibu masa kini yang mematahkan penilaian tersebut dengan membuktikan gaya parenting modern. Tapi, penggunaan gadget justru jadi pengecualian bagi sang artis buat buah hatinya. Ya, zaman kekinian yang serba teknologi digital ini kebanyakan para orang tua cenderung memilih gadget untuk menenangkan anak. Meski ada dampak positif, tidak sedikit efek negatif juga dapat terjadi. Misalnya risiko radiasi, terlambat perkembangan, hingga berdampak pada kondisi psikologis si kecil. Apalagi mengingat banyaknya beredar mengenai anak kecanduan gadget yang memengaruhi tumbuh kembangnya.

Survei menunjukkan anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu bermain gadget sekitar lebih dari 4,5 jam per hari. Situasi ini membuat si kecil kurang melakukan aktivitas di dunia luar dan betah dengan gadget. Survei lain dilakukan pada 2020 lalu mengungkapkan 19 persen anak remaja di Indonesia juga mengalami kecanduan gadget.

Oleh karena itu, melek teknologi bagi ibu zaman now memang penting. Tapi mindset digital juga perlu ditanamkan. Pengawasan dan edukasi inilah yang perlu ditumbuhkan saat si kecil dikenalkan gadget. Sehingga, ibu zaman now mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi dan penerapannya untuk gaya parenting modern. Selain itu, gaya parenting tradisional dan modern itu memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Karena, tidak sedikit ibu zaman now mengadopsi pola-pola asuh tradisonal yang disejajarkan lagi dengan era sekarang. Contohnya saja toilet training, sebenarnya sudah ada sejak dulu. Hanya saja, saat banyak publik figure mulai aktif membagikan kegiatannya di media sosial gaya parenting ini mulai disorot lagi.

KESIMPULAN

Pola asuh adalah pola pengasuhan orang tua terhadap anak, yaitu bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan sampai dengan membentuk perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai yang baik dan sesuai dengan kehidupan masyarakat. Seperti yang kita ketahui beberapa pola asuh seperti, pola asuh orangtua tipe otoriter adalah orangtua yang berusaha untuk "membentuk, mengendalikan, dan mengevaluasi, perilaku serta sikap anak" berdasarkan kemauan orangtua. Kemauan orangtua dari tipe ini, selalu menginginkan kebaikan terhadap anaknya, tetapi malah anak justru salah tanggap terhadap orangtua, sehingga anak merasa tertekan atau stress bahkan bisa juga menimbulkan depresi. Kedua, pola asuh permisif adalah menerima dengan secara terbuka kemauan anak, tetapi kepada hal yang positif, apa yang anak kerjakan. Ketiga, pola asuh demokratis yaitu pola asuh orang tua yang paling ideal, karena adanya keseimbangan permintaan orang tua dibarengi tingginya respons yang diberikan orang tua terhadap anak. Dan sampai saat ini, hadir juga pola asuh orang tua modern. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun