Konsumsi alkohol
Alkohol memicu hipertensi pada seseorang atau memperparah gejala yang sudah ada. Pasalnya, alkohol dapat mempersempit pembuluh darah, yang dapat berujung pada kerusakan pembuluh darah dan organ dalam tubuh
Cara Mencegah Hipertensi
Cara mencegah hipertensi penting dilakukan sedini mungkin agar terhindar dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung. Langkah untuk menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal pun ada beragam dan tentunya tidak luput dari penerapan pola hidup sehat. Faktor keturunan dan usia memang tidak bisa dicegah, tetapi masih ada cara untuk mencegah faktor risiko lain yang dapat memicu hipertensi. Langkah pencegahan ini perlu dilakukan oleh siapapun, terutama jika rentan menderita hipertensi.
Konsumsi makanan rendah lemak dan kaya akan serat
Makanan yang dikonsumsi tidak hanya dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, tetapi juga dapat menjadi cara mencegah kondisi medis tertentu, termasuk hipertensi. Jenis makanan yang direkomendasikan sebagai cara mencegah hipertensi adalah makanan yang rendah lemak dan kaya akan serat, seperti sereal, roti gandum, pasta, susu dan yoghurt rendah lemak, ayam tanpa kulit, buah-buahan, dan sayuran. Pastikan untuk menghindari makanan yang mengandung minyak berlebih, seperti gorengan.
Kurangi asupan garam
Garam memang termasuk salah satu mineral penting yang berguna untuk memastikan tubuh dapat berfungsi dengan normal. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, garam justru dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Sebagai cara mencegah hipertensi, disarankan untuk membatasi asupan garam, yakni tidak lebih dari 2 gram atau sekitar 1 sendok teh per hari. Selain itu, kurangi pula konsumsi makanan yang mengandung banyak garam, seperti makanan cepat saji, makanan kaleng, makanan olahan, makanan asin, dan makanan yang diawetkan.
-
Lakukan olahraga secara rutin
Kurang beraktivitas dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi karena semakin berat badan seseorang, semakin banyak juga darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Peningkatan volume darah inilah yang otomatis akan meningkatkan tekanan darah.Agar berat badan tidak naik, kita harus olahraga setidaknya 30 menit per hari setidaknya sebanyak 5 kali dalam seminggu. Beberapa olahraga yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah hipertensi adalah jalan santai, jogging, berenang, bersepeda, senam, dan menari.
Kelola stres
Faktor lain yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami hipertensi adalah stres. Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon yang dapat mempercepat detak jantung dan mempersempit pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun mengalami peningkatan untuk sementara waktu. Bila kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama, bukan tidak mungkin hipertensi terjadi. Untuk mencegah dan mengatasi stres, sekaligus sebagai cara mencegah hipertensi, kita bisa melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan dan membuat tubuh menjadi lebih rileks, seperti mendengarkan musik dan bermeditasi.
Hindari dan batasi konsumsi minuman beralkohol
Membatasi konsumsi alkohol bisa menjadi sebagai salah satu cara mencegah hipertensi. Batas konsumsi alkohol untuk pria adalah kurang dari 2 gelas per hari, sedangkan untuk wanita adalah tidak lebih dari 1 gelas per hari. Namun, berhenti minum alkohol atau menghindari alkohol sama sekali bisa menjadi cara mencegah hipertensi yang lebih baik. Mengonsumsi alkohol, terutama dalam jumlah banyak dan sering, dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah. Seiring berjalannya waktu, lemak tersebut akan menumpuk di dinding pembuluh darah arteri dan membuat pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan darah pun akan meningkat.
Batasi asupan kopi
Minum lebih dari 4 cangkir kopi per hari dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami hipertensi. Meskipun efek tersebut dapat berbeda-beda pada setiap orang, sebaiknya pertimbangkan untuk mengurangi asupan kopi sebagai cara mencegah hipertensi. Beberapa peneliti percaya bahwa kandungan kafein dalam kopi dapat memblokir hormon tertentu yang membantu melebarkan pembuluh darah arteri dan menyebabkan kelenjar adrenal meningkatkan produksi adrenalin. Kondisi inilah yang menyebabkan tekanan darah meningkat.
Berhenti merokok
Kandungan nikotin dalam rokok dapat mempersempit pembuluh darah arteri dan membuat pembuluh darah menjadi kaku. Akibatnya, detak jantung dan tekanan darah meningkat. Sebagai cara mencegah hipertensi, sebaiknya berhenti merokok, termasuk rokok elektrik (vape), serta sebisa mungkin menghindari paparan asap rokok.
Kesimpulan
Deteksi dini hipertensi sangat penting dilakukan karena dapat mencegah komplikasi serius. Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai "silent killer" karena sering tidak menunjukkan gejala yang jelas namun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan pembuluh darah. Dengan deteksi dini, langkah-langkah pencegahan dan pengobatan dapat segera diambil untuk mengurangi risiko komplikasi ini. Deteksi dini juga memberi kesempatan untuk mengubah gaya hidup sebelum hipertensi berkembang lebih lanjut. Pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah peningkatan yang lebih parah. Lalu, Semakin dini hipertensi didiagnosis, semakin besar kemungkinan untuk mengontrol tekanan darah tanpa perlu pengobatan berat atau intervensi medis yang lebih agresif. Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup saja bisa cukup untuk mengelola tekanan darah.
Daftar Pustaka
Fatma ekasari, M. (2021). Hipertensi: kenali penyebab, tanda gejala dan penangannya. Hipertensi: Kenali Penyebab, Tanda Gejala Dan Penangananya.
Referensi Abadi, E., Faisal, F., & Demmalewa, J. Q. (2022). Hubungan Pola Makan Dan Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Remaja Putra Di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo. Journal Of Baja Health Science, 2(02), 194 205.Â
Fahrany, F. (2019). Analisis Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi Pada Remaja Usia 15 18 Tahun Di Wilayah Kepanjen. Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan) , Vol 10 No 2.Â
Hidayatullah, M. T., & Pratama, A. A. (2019). Hubungan Kebiasaan Merokok Dan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Remaja Usia 15-19 Tahun Di kelurahan Dayen Peken Ampenan Mataram. Smiknas, 108--115.Â
Arum, Y. T. G. (2019). Hipertensi pada Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun). Hygeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3), 84--94.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H