Mohon tunggu...
Aufaa Muhammad Irsyaad
Aufaa Muhammad Irsyaad Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa IAIN Jember

COGITO ERGO SUM (AKU BERPIKIR, MAKA AKU ADA)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru dalam Teori Kognitif

11 Maret 2020   21:26 Diperbarui: 17 Juni 2021   05:47 4414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melanjutkan dari tulisan sebelumnya yang berjudul "peran guru dalam teori behavioristik", kali ini penulis mencoba menuangkan pandangan penulis tentang peran guru dalam teori kognitif.

Namun sebelum melangkah ke pembahasan, mari kita cari tahu dahulu apa itu teori kognitif.

Teori Kognitif adalah teori yang mempelajari tingkah laku manusia namun prinsipnya berbeda dengan teori behavioristik, Kognitif lebih mementingkan proses dari pada hasil yang dicapainya.

Dalam ungkapan lain, teori kognitif mengatakan belajar tidak hanya melibatkan stimulus-respon, melainkan tingkah laku manusia ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.

Baca juga : Menjauhkan Diri dari "Keteladanan Retorika" Caraku Membangun Personal Branding di Antara Sesama Guru

Teori ini berpendapat bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. 

Pandangan teori ini tentang belajar adalah menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Mudahnya belajar adalah suatu aktivitas yang melibatkan proses berpikir secara kompleks.

Dari pengertian diatas maka kita mendapatkan poin-poin sebagai berikut:

1. Kognitif lebih mementingkan proses daripada hasil capaian,

2. Tingkah laku manusia ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuannya,

3. Bagian-bagian situasi saling berhubungan dengan semua konteks situasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun