Mohon tunggu...
Aufaa Akhmad
Aufaa Akhmad Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Terimakasih atas kunjungan nya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Seragam Sekolah Ramah Kantong dan Ramah Lingkungan

25 April 2024   14:23 Diperbarui: 25 April 2024   14:25 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pexels.com/周 康, ilustrasi seragam sekolah

Isu perubahan seragam sekolah telah menjadi perbincangan hangat di Indonesia. 

Berbagai pihak mengemukakan pandangan dan perasaan terkait kebijakan ini. Mari kita telaah lebih lanjut.

Beberapa waktu lalu, isu perubahan seragam sekolah menjadi sorotan. 

Namun, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menegaskan bahwa tidak ada perubahan aturan mengenai seragam sekolah yang berlaku setelah Lebaran tahun 2024. 

Semua masih merujuk pada Permendikbudristek No. 50 Tahun 2022, sehingga tidak ada aturan yang mengharuskan siswa membeli seragam baru pada tahun 2024.

Salah satu permasalahan yang muncul adalah biaya seragam sekolah. Banyak orangtua merasa terbebani karena adanya biaya yang dikeluarkan untuk seragam. 

Meskipun seragam memiliki peran penting dalam menciptakan identitas dan keseragaman di lingkungan pendidikan, kemampuan ekonomi para orangtua harus tetap dipertimbangkan.

Bagaimana solusi yang bisa diusulkan untuk mengatasi beban biaya seragam sekolah ini? 

Berikut empat alternatif dan ide yang bisa dipertimbangkan:

1. Seragam Sekolah Berbasis Komunitas

Beberapa sekolah telah mengadopsi model seragam berbasis komunitas. 

Ini memungkinkan siswa menggunakan seragam dengan desain yang lebih fleksibel, tetapi tetap menghormati nilai-nilai sekolah.

2. Seragam Sekolah Berkelanjutan

Mengapa tidak mempertimbangkan seragam yang tahan lama dan mudah dirawat? 

Bahan berkualitas tinggi dan desain sederhana dapat mengurangi frekuensi penggantian seragam.

3. Seragam Sekolah Digital 

Dalam era digital, mengapa tidak mempertimbangkan seragam berbasis aplikasi atau platform online? Online yang dimaksud ialah membeli seragam sekolah melalui platform online.

Perlu di garis bawahi, untuk solusi yang ketiga ini butuh pertimbangan mendalam dan kajian lebih lanjut. 

Tapi bukan tidak mungkin bahwa ke depan, di era teknologi ini, hal tersebut bisa saja terjadi. 

Karena di era teknologi ini yang memungkinkan semua hal dapat berubah menjadi fleksibilitas, termasuk dalam seragam online (digital). 

Kalau terjadi,maka hal ini dapat mengurangi biaya produksi dan memudahkan siswa dalam mengaksesnya.

4. Pola Seragam yang Sederhana

Mungkin ada kebijakan yang memperbolehkan siswa menggunakan seragam dengan pola yang sederhana, sehingga biaya produksi lebih terjangkau.

Jadi, perubahan seragam sekolah memang memicu berbagai reaksi dan perdebatan. 

Namun, dengan kreativitas dan kerjasama, kita dapat menemukan solusi yang mengakomodasi kebutuhan siswa tanpa memberatkan orangtua. 

Mungkin saya sudah agak telat untuk membahas isu ini, ah tapi sudahlah, tidak ada salahnya bukan? Hehe

Bagaimana pendapat teman-teman kompasianer mengenai isu ini? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun