Mohon tunggu...
Aufaa Akhmad
Aufaa Akhmad Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Terimakasih atas kunjungan nya

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menemukan Kekayaan Bahasa Indonesia: Bukan Hanya Soal Jumlah Kata

18 April 2024   23:00 Diperbarui: 18 April 2024   23:01 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contohnya adalah kata "jayus" yang menggambarkan lelucon yang tidak lucu sehingga menjadi lucu. 

Keberadaan kata-kata seperti ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga sebuah wadah yang menggambarkan identitas dan karakteristik masyarakat Indonesia.

Terkait dengan preferensi penggunaan bahasa asing, perlu dipahami bahwa hal ini tidak selalu berarti penolakan terhadap bahasa Indonesia. 

Sebaliknya, penggunaan bahasa asing seringkali merupakan respons terhadap kebutuhan komunikasi dalam konteks global yang semakin terhubung. 

Di era globalisasi ini, kemampuan untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa asing, menjadi semakin penting untuk berinteraksi di tingkat internasional.

Dalam konteks ini, penting bagi seluruh teman-teman setanah air untuk tetap menghargai dan memelihara bahasa Indonesia sebagai bagian integral dari identitas dan kebudayaan mereka. 

Upaya untuk memperkaya dan mengembangkan bahasa Indonesia harus terus dilakukan melalui pendidikan, sastra, seni, dan berbagai media komunikasi. 

Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa bahasa Indonesia tetap relevan dan dinamis di tengah-tengah perubahan zaman dan perkembangan teknologi.

Jadi, dalam perdebatan tentang kekayaan bahasa Indonesia, penting untuk melihat melampaui sekadar jumlah kata dalam kosakata. 

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup dan terus berkembang, mencerminkan keberagaman budaya dan kekayaan intelektual bangsa Indonesia. 

Dengan menghargai dan merawat bahasa Indonesia, kita dapat memastikan bahwa warisan linguistik ini tetap kuat dan relevan untuk generasi selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun