Bullying atau perundungan adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus-menerus.Â
Bentuk-bentuk perilaku bullying meliputi bullying fisik, bullying verbal, dan bullying tidak langsung.Â
Ini adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan emosional anak-anak.Â
Untuk mengatasi permasalahan ini, penting bagi kita semua untuk mengenali ciri-ciri anak yang mungkin menjadi korban bullying.
Ciri-ciri Anak yang Menjadi Korban Bullying
1. Kerap menangis atau marah
Anak yang menjadi korban bullying mungkin menunjukkan emosi yang tidak stabil, termasuk sering menangis atau marah tanpa alasan yang jelas.
2. Perubahan pola makan
Mereka bisa mengalami perubahan dalam pola makan mereka, baik berkurangnya nafsu makan atau makan berlebihan sebagai respons terhadap stres.
3. Gangguan mood
Gangguan mood, seperti perasaan sedih atau marah yang berkepanjangan, dapat menjadi tanda bahwa sesuatu tidak beres.
4. Perubahan pola tidur
Korban bullying mungkin mengalami kesulitan tidur atau perubahan dalam pola tidur mereka.
5. Menarik diri dari lingkungan sosial
Mereka cenderung menjauh dari teman-teman atau aktivitas sosial yang mereka nikmati sebelumnya.
6. Bertindak agresif atau bersikap tidak beralasan
Anak yang menjadi korban bullying kadang-kadang dapat menunjukkan tindakan agresif atau bersikap tidak beralasan sebagai respons terhadap tekanan yang mereka alami.
7. Menolak mengungkapkan masalahnya
Mereka mungkin tidak ingin berbicara tentang masalah yang mereka alami atau tidak merasa nyaman untuk melakukannya.
8. Mulai menyerang saudaranya sendiri
Dalam beberapa kasus, anak yang menjadi korban bullying dapat memproyeksikan perasaan mereka dengan menyerang saudaranya sendiri.
9. Terdapat banyak luka atau memar yang tidak diungkapkan
Mereka mungkin memiliki luka atau memar yang mereka sembunyikan dari orang lain.
10. Pulang ke rumah dalam keadaan barang atau bajunya ada yang hilang atau rusak
Hal ini bisa menjadi tanda bahwa sesuatu tidak beres di sekolah.
11. Tidak ingin pergi ke sekolah
Anak yang menjadi korban bullying mungkin sangat enggan pergi ke sekolah.
12. Mengubah rute ke sekolah atau takut ke sekolah
Mereka mungkin mencoba menghindari daerah atau rute tertentu di sekitar sekolah.
13. Tidak ingin ke sekolah menggunakan alat transportasi umum
Jika sebelumnya mereka menggunakan transportasi umum, mereka mungkin mulai menghindarinya.
14. Nilai-nilai sekolahnya mulai anjlok
Performa akademik anak bisa terpengaruh akibat tekanan yang mereka alami.
15. Kerap sendirian atau tidak memiliki teman di sekolah
Anak yang menjadi korban bullying mungkin kesulitan dalam membangun hubungan sosial di sekolah.
16. Sering menjadi target ejekan
Mereka mungkin sering diejek oleh teman-teman mereka.
17. Tidak dapat berkomunikasi dengan baik di kelas dan terlihat rendah diri atau ketakutan
Anak yang menjadi korban bullying dapat mengalami kesulitan dalam berbicara di depan orang banyak dan terlihat kurang percaya diri.
Jika Anda melihat ciri-ciri ini pada anak atau memiliki kecurigaan tentang tindakan bullying di sekolah, sangat penting untuk bertindak.Â
Anda dapat melaporkan masalah ini kepada pihak yang berwenang.
Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak untuk masa depan yang lebih baik dan bersinar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H