Mohon tunggu...
Aufaa Akhmad
Aufaa Akhmad Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Terimakasih atas kunjungan nya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perdebatan Batasan Usia dalam Seleksi

14 Agustus 2023   07:32 Diperbarui: 14 Agustus 2023   07:34 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama-tama, penting untuk mengakui bahwa batasan usia dalam situasi seperti ini dapat memicu perdebatan yang kompleks. 

Dalam konteks mengikuti tes yang terkendala oleh batas usia, pendekatan yang bijaksana dan rasional haruslah mempertimbangkan dua aspek utama, yaitu kesempatan dan kelayakan.

Pertama, dari sudut pandang kesempatan, penulis berpendapat bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang adil untuk mengikuti tes tanpa diskriminasi berdasarkan usia. 

Namun, ada argumen yang mungkin mendukung adanya batasan usia dalam beberapa konteks tertentu. 

Misalnya, dalam seleksi atlet profesional, batasan usia bisa diasumsikan sebagai upaya untuk mempertahankan keseimbangan kompetisi dan menghindari keuntungan unfair yang mungkin dimiliki oleh atlet yang lebih muda.

Kedua, dari segi kelayakan, penting untuk memastikan bahwa setiap peserta tes memiliki kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan posisi atau program yang dilamar. 

Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah batasan usia adalah indikator yang paling akurat untuk mengukur kelayakan?

Dalam beberapa kasus, pengalaman hidup dan profesional yang diperoleh seiring bertambahnya usia dapat menjadi nilai tambah yang signifikan.

Jika penulis berada dalam posisi yang serupa, penulis mungkin akan menyampaikan bahwa pengaturan batasan usia perlu dipertimbangkan ulang secara cermat. 

Penulis akan merujuk pada studi dan data empiris yang menunjukkan bahwa kemampuan dan produktivitas seseorang tidak selalu terkait dengan usia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun