Mohon tunggu...
Aufaa Akhmad
Aufaa Akhmad Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Terimakasih atas kunjungan nya

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dukungan Lingkungan bagi Ibu Menyusui: Membangun Masyarakat Ramah ASI

9 Agustus 2023   14:24 Diperbarui: 9 Agustus 2023   16:19 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menyusui, Foto: Pexels.com/William Fortunato

Hari ASI Sedunia kembali hadir, mengingatkan kita akan pentingnya memberikan dukungan yang solid bagi ibu-ibu yang sedang menjalani perjalanan berharga dalam memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada buah hati mereka. 

Namun, mari kita ingat bersama bahwa tugas ini bukanlah beban yang hanya harus dipikul oleh seorang ibu. Suami, keluarga, dan bahkan lingkungan sekitar juga memiliki peran yang tak ternilai dalam menjadikan ASI eksklusif selama 6 bulan sebagai realitas yang berkelanjutan.

Suatu kebenaran yang tak terbantahkan adalah bahwa ibu memiliki peran utama dalam menyusui, tetapi peran ayah tidak boleh dipandang sebelah mata. 

Ayah memiliki potensi besar untuk turut serta dalam proses ini. Bukan hanya sebagai penyedia materi, tetapi juga sebagai pemberi dukungan emosional dan moral. 

Ayah memiliki tanggung jawab untuk memastikan ibu mendapatkan gizi yang cukup dan waktu istirahat yang memadai. Dengan mengambil peran aktif ini, ayah membantu menciptakan lingkungan yang mendukung produksi ASI yang optimal.

Keluarga juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung ibu menyusui. Dukungan dan pemahaman dari anggota keluarga lainnya, seperti nenek, kakek, atau saudara-saudara, dapat membantu mengurangi beban ibu dan memberikan ruang bagi mereka untuk merawat dan menyusui bayi mereka dengan tenang. 

Selain itu, partisipasi dalam kunjungan ke posyandu atau layanan kesehatan lainnya adalah wujud dukungan nyata yang bisa diberikan oleh keluarga.

Tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari lingkungan sekitar. Tempat kerja yang responsif terhadap kebutuhan ibu yang menyusui dapat memberikan fleksibilitas waktu dan tempat untuk memompa ASI. 

Masyarakat juga bisa berperan dengan mendukung tempat-tempat yang ramah menyusui, seperti pusat-pusat perbelanjaan atau tempat umum lainnya, sehingga ibu merasa nyaman dan terbantu dalam memberikan ASI di tempat umum.

Peran media juga tidak bisa diabaikan. Media memiliki kekuatan besar dalam membentuk pandangan dan pemahaman masyarakat. Dengan mendukung kampanye dan informasi yang positif mengenai manfaat ASI, media dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyusui dan membantu ibu-ibu merasa lebih termotivasi untuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul.

Ketika kita merayakan Hari ASI Sedunia, pertanyaan yang perlu kita ajukan pada diri sendiri adalah, 

Bagaimana kontribusiku dalam membangun support system bagi ibu menyusui? 

Apakah sebagai ayah, kita telah memberikan dukungan penuh kepada pasangan kita? 

Apakah sebagai anggota keluarga, kita telah membantu meringankan beban ibu? 

Apakah sebagai masyarakat, kita telah menciptakan lingkungan yang ramah menyusui? 

Atau apakah sebagai individu, kita telah berperan dalam menyebarkan informasi positif mengenai manfaat ASI?

Dukungan bagi ibu menyusui bukanlah tugas yang bisa diabaikan atau dipandang sebelah mata. Ia adalah tanggung jawab bersama, sebuah ikatan yang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. 

Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan memungkinkan setiap ibu untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. 

Di Hari ASI Sedunia ini, mari kita berkomitmen untuk menjadi bagian dari perubahan positif, membangun dukungan integral, dan menjadikan ASI eksklusif sebagai kenyataan yang lebih besar dari sekadar harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun