Film biopik telah menjadi salah satu genre yang paling menarik dan menginspirasi di dunia perfilman.Â
Bagaimana tidak, dengan menyajikan kisah hidup tokoh-tokoh luar biasa, baik dari bidang seni, olahraga, politik, atau bidang lainnya, film-film ini berhasil menyuguhkan gambaran hidup yang mendalam dan menggugah hati.Â
Sebagai penikmat film, penulis merasa bahwa ada satu film biopik yang benar-benar mengesankan dan meninggalkan kesan mendalam bagi penulis, yaitu "The Theory of Everything" (2014).
Film ini mengisahkan tentang kehidupan fisikawan brilian, Stephen Hawking, dan perjuangannya melawan penyakit neuron motorik yang menantang hidupnya.
Melalui film ini, penonton dihadapkan pada penderitaan dan perjuangan seorang manusia hebat, yang tidak hanya berjuang dalam bidang ilmiah tetapi juga dalam hidupnya secara keseluruhan.Â
Penulis merasa film ini sangat menarik karena menyajikan kekuatan cinta, kehendak, dan semangat yang tak tergoyahkan, yang membuat Stephen Hawking tetap produktif meski berada dalam kondisi fisik yang sangat terbatas.
Setelah menikmati "The Theory of Everything," penulis mendapatkan beberapa hal yang sangat berarti bagi diri penulis.Â
Pertama, film ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghadapi cobaan hidup dengan kepala tegak dan optimisme.Â
Stephen Hawking adalah contoh nyata bahwa ketabahan dan semangat dapat mengatasi hambatan yang tampaknya tidak bisa diatasi.Â
Kedua, film ini menginspirasi penulis untuk lebih berharga dan bersyukur atas kesehatan dan kesempatan yang penulis miliki dalam hidup ini.Â