Mohon tunggu...
Aufaa Akhmad
Aufaa Akhmad Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Terimakasih atas kunjungan nya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asmaul Husna sebagai Jimat: Perlukah atau Tidak?

18 Juli 2023   12:39 Diperbarui: 18 Juli 2023   12:41 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang indah dan mulia. Dalam Islam, 99 nama Allah ini dipandang sebagai nama-nama yang memiliki keutamaan dan bisa digunakan sebagai perantara doa agar mudah dikabulkan. 

Namun, seringkali terdapat pertanyaan mengenai hukum penggunaan Asmaul Husna sebagai jimat atau benda bertuah untuk mendapatkan manfaat tertentu, seperti kelancaran rezeki atau perlindungan.

Dalam pandangan Islam, penggunaan jimat yang diyakini memiliki kekuatan tertentu adalah sesuatu yang dilarang. Jimat dalam bahasa Arab disebut 'tamimah' dan praktik ini dilakukan oleh masyarakat pada zaman jahiliyah. 

Namun, perlu dibedakan bahwa penggunaan Asmaul Husna sebagai jimat memiliki konteks yang berbeda dengan praktik jahiliyah tersebut.

Asmaul Husna bukanlah benda yang memiliki kekuatan, tetapi merupakan nama-nama Allah yang dimuliakan dalam Islam. Penggunaan Asmaul Husna sebagai jimat haruslah dilakukan dengan pemahaman yang benar dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. 

Dalam hadis, Nabi Muhammad saw mengajarkan doa menggunakan Asmaul Husna sebagai upaya memohon perlindungan dan keberkahan kepada Allah.

Namun, penting untuk diingat bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa penuh untuk memberi manfaat dan menolak keburukan. Oleh karena itu, penggunaan Asmaul Husna sebagai jimat tidak boleh dijadikan sebagai sarana yang dianggap memiliki kekuatan mandiri.

Sebaliknya, penggunaan Asmaul Husna dalam bentuk jimat harus dilakukan dengan kesadaran bahwa hanya Allah yang berkuasa dan kekuatan berasal dari-Nya.

Dalam praktik pembuatan jimat yang menggunakan Asmaul Husna, perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, menjaga kemuliaan Asmaul Husna dengan tidak meletakkan benda yang bertuliskan lafal tersebut di tempat-tempat yang tidak layak, seperti kamar mandi atau saku celana. Hal ini penting agar tetap menghormati nama-nama Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna.

Kedua, pembuatan jimat Asmaul Husna sebaiknya dilakukan dengan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki guru yang jelas. 

Menyalin Asmaul Husna secara sembarangan tanpa pengetahuan yang benar dapat menyebabkan kesalahan atau penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. 

Oleh karena itu, penting untuk mencari sumber yang dapat dipercaya dan mendapatkan petunjuk dari orang yang berkompeten dalam bidang ini.

Dalam kesimpulannya, penggunaan Asmaul Husna sebagai jimat harus dilakukan dengan pemahaman yang benar dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. 

Asmaul Husna bukanlah benda yang memiliki kekuatan mandiri, tetapi merupakan nama-nama Allah yang dimuliakan. Oleh karena itu, penggunaan Asmaul Husna sebagai jimat harus dilakukan dengan kesadaran bahwa hanya Allah yang berkuasa dan kekuatan berasal dari-Nya. 

Penting juga untuk menjaga kemuliaan Asmaul Husna dalam penggunaannya dan mencari sumber yang dapat dipercaya serta memiliki guru yang jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun