"Doakanlah penerus hidupmu mampu membahagiakan sekelilingnya dengan bisa bertata krama dan murah senyum kepada tetangga dan lingkungan sosialnya,"
"Doakanlah anak keturunanmu kelak, agar mereka nantinya mampu mendoakanmu saat engkau ada di alam baka. Agar dalam dunia cerminmu di alam barzah nantinya, engkau juga bisa bahagia melihat tingkah laku anak-anakmu yang dicinta sekelilingnya."
"Sebab, tak ada makanan dan sarapan untukmu yang terhidang di alam selanjutnya selain doa dan kiriman fatihah dari anak-anakmu kelak, sampai hari yang dijanjikan datang kelak."
"Doakanlah agar anak-anakmu bahagia sebab bisa mencinta Tuhan dan Rasulnya. Dan iapun menjadi bahagia sebab dicinta oleh Tuhan dan Rasulnya," kata mas Panjul sembari nafas panjangnya.
Lek Darmo menundukkan kepalanya sangat dalam.
"Ya mas Panjul. Doakan anak-anakku seperti apa yang mas Panjul gambarkan barusan,"
Tiba-tiba pintu di belakang mas Panjul terbuka. Sesosok perempuan menyapa. Â "Monggo Lek Darmo, pisang gorengnya sudah mateng. Masih ngebul-ngebul dari dapur ini,"
Pamulang, 21 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H