Wahai engkau yang selalu diceritakan
Siapakah dirimu sebenarnya?
Yang mengaku laki-laki tapi meninggalkan perempuan yang sangat mencintai
Meski waktu berlalu tiga dekade lebih
Di antara cerita dan air mata yang tak pernah berhenti akan kehilanganmu
Yang aku tahu,
Wahai engkau yang selalu dimuliakan
Kebesaranmu semasa hidup yang sesaat, Menghayati perempuanmu untuk bekerja tanpa kenal lelah, serasa kau melindunginya dari segala mara bahaya
Wahai engkau yang selalu didoakan
Siapakah dirimu sebenarnya?
Yang mengaku ayah
tapi tega meninggalkan anak-anakmu
Bahkan saat mereka masih belum memahami warna warni
Yang aku tahu,
Wahau engkau yang dipanggil suami belahan hati
Adalah kerinduan yang tiada henti dari istri jelita
Yang menitikkan titik air matanya saat ia membutuhkan bahumu
Selalu menyembunyikan, saat anak-anak butuh senyuman dari aang ibu
Dan hanya mengalir deras
Saat anak anak dari buah hatimu terlelap dalam tidurnya yang lugu
Usiamu saat itu,
Tak tua-tua amat, meski mudamu sudah mulai memudar
Tapi aroma kehadiranmu terlalu kuat ada
Meski telah lama ketiadaanmu.
Aroma itu mewangikan semua anak-anakmu.
Juga istrimu yang tiada henti berharap dan menangis
Saat berdoa akan kehidupan selanjutmu di alam yang berbeda.
Kemarin,
Istrimu menghadap yang Kuasa.
Cita citanya terkabul untuk bertemu denganmu
Setelah kau tinggal di usia mudanya, dengan titipan 6 anak dari tetesan air sucimu
Maka,
Raihlah tangannya
Peluklah dirinya
Dampingi dirinya
Untuk menuju surgaNya bersamamu.
Sebab ia adalah seorang perempuan biasa
Anak dari petani yang tak kaya harta
Juga tak punya pengetahuan luas tentang agama
Ia hanya bangga, mendapat titipan harta luar biasa
Berupa anak anak yang lucu yang belum tahu apa-apa tentang dunia
Ia hanya bangga, bisa merawatnya seorang diri dari usia dini
Dengan peluh dan keringatnya sendiri
Sampai semua anak-anakmu bisa kukuh berdiri
Meneruskan nasab-nasab keturunan hanya berbekal tekad dan warisan kitab2 di almari
Istrimu yang menjagamu dari ketidakberadaanmu di alam nyata
Dari pertanyaan-pertanyaan para bocahmu
"Kemana bapak?"
"Bapak sedang mengaji", jawabnya
Entah dimana, istrimu tak pernah menyebut nama tempatnya
Istrimu..
Ah sudahlah....
Sampaikan salam sayangku
Sampaikan peluk kasihku
Untuk istrimu
Yang juga ibuku.
Â
*Saat mengenang 7 hari kepulangannya*