Mohon tunggu...
Audy Pramudita
Audy Pramudita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Never surrender

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi Ku

26 Desember 2020   04:52 Diperbarui: 26 Desember 2020   04:56 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terdengar kumandang Nya

Berbisik hati, terbuka mata

Menyegerakan sujud pada Sang Pencipta

Pintu tebuka roma menghadang

Sejuk embun menusuk hidung

Teriakan sang jantan bersahutan

Membangunkan insan terlelap bersama mimpi

Angin siupan menggesek kulit, berdiri bulu kudung merinding

Menahan dingin, sembari mengelus tebing

Menuju lempeng pudarnya petang, berganti sinar munculnya mentari

Di pengujung timur telihat bolanya

Cahyanya terasa lembut menyentuh kulit

Ku olah tubuh dibawah naungan mentarinya

Sembari menatap bunga berdendang dengan serangga

Ingin ke lepas penat nya polusi udara

Angan teraih dengan genggaman sempurna

Jelang pagi menatap sang surya

Aku nyaman bersatu dengannya

Menghirup pagi dengan hati berkelana

Menyusuri muara asal datang pagi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun