Mohon tunggu...
audyjelita
audyjelita Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

membangun rasa cinta tanah air pada siswa sekolah dasar melalui pendidikan kewarganegaraan

5 Januari 2025   10:35 Diperbarui: 5 Januari 2025   10:37 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Nama : Audy Helena Jelita

Kelas: 1 SDA 1

Nim: 241330001474

A.PENDAHULUAN

 Di sekolah dasar, pendidikan kewarganegaraan (PKn) memainkan peran penting dalam membangun karakter dan identitas generasi muda Indonesia. Pendidikan ini menanamkan rasa cinta tanah air dan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara di negara yang kaya akan keragaman budaya, etnis, dan agama. Salah satu pilar utama dalam menciptakan generasi yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negaranya adalah rasa cinta tanah air. Sejak usia dini, anak-anak harus dididik tentang prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Pancasila, yang merupakan ideologi negara. (Annisa, N. 2023). Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai landasan hukum, tetapi juga berfungsi sebagai pedoman moral untuk setiap warga negara. 

Siswa dididik untuk menghargai nilai-nilai persatuan, keadilan, dan keragaman, yang merupakan ciri bangsa Indonesia, melalui pendidikan PKn. Hal ini sangat penting agar mereka tumbuh menjadi individu yang sadar sosial dan cerdas secara akademis. Namun, ada banyak hambatan untuk menerapkan pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar. Karena metode pembelajaran yang monoton atau tidak menarik, banyak siswa tidak terlibat dalam kelas. Akibatnya, pendekatan yang lebih inovatif dan kreatif diperlukan untuk menyampaikan materi PKn agar siswa lebih memahami dan merasakan makna cinta tanah air. Sehingga nilai-nilai kewarganegaraan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, keterlibatan orang tua dan masyarakat sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran ini. (Firdaus, H. 2023).

B.PEMBAHASAN

Pendidikan kewarganegaraan juga harus memiliki kemampuan untuk menangani tantangan zaman yang terus berubah. Saat ini, generasi muda hidup di dunia yang serba digital, dan mereka dapat dihadapkan pada berbagai pengaruh luar yang dapat memengaruhi kebanggaan bangsa mereka. Akibatnya, agar siswa tetap memiliki rasa kebanggaan sebagai warga negara Indonesia, pendidikan PKn harus menekankan penguatan karakter dan identitas bangsa. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun sikap dan perilaku siswa sehingga mereka dapat berkontribusi positif kepada masyarakat dan negara mereka. (Iswandi, D. 2020). Dalam hal ini, menunjukkan bahwa pendidikan PKn di sekolah dasar dapat memberikan dampak positif pada karakter siswa. 

Siswa akan belajar tentang pentingnya menghormati hak-hak orang lain dan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan demokratis. Siswa akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan dan berpartisipasi dalam pembangunan negara dengan memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Secara umum, pendidikan kewarganegaraan adalah langkah penting untuk menanamkan rasa nasionalisme pada siswa sekolah dasar. Upaya ini memerlukan partisipasi semua pihak guru, orang tua, dan masyarakat untuk menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. (Bukoting, S. 2023). Salah satu tujuan utama pendidikan ini adalah membuat siswa mencintai negara mereka sendiri, terutama di tingkat sekolah dasar. 

Cinta tanah air adalah nilai penting yang harus ditanamkan dari usia dini untuk menjaga bangsa yang berdaulat dan adil. Dengan memahami sejarah panjang bangsa Indonesia, siswa dapat menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan. Seseorang dapat menggunakan metode bercerita untuk menceritakan kisah heroik dari masa lalu sehingga siswa merasa terhubung dengan masa lalu. Kunjungan ke museum atau situs bersejarah juga dapat memberikan pengalaman langsung tentang warisan sejarah dan budaya bangsa. Sangat penting untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan mengenali simbol negara seperti bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan. Siswa dididik untuk menghormati simbol-simbol ini melalui upacara bendera yang rutin. Ini karena simbol-simbol ini melambangkan identitas dan nilai-nilai bangsa. 

C.KESIMPULAN

Pendekatan pembelajaran yang aktif dan kreatif sangat penting dalam pendidikan kewarganegaraan. Ini akan membuat siswa lebih terlibat dalam proses belajar melalui permainan edukatif, diskusi kelompok, dan proyek kolaboratif. Misalnya, permainan peran yang menggambarkan situasi sejarah atau prinsip-prinsip kewarganegaraan dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Siswa dapat meningkatkan kerja sama dan rasa tanggung jawab mereka terhadap komunitas melalui proyek kolaboratif yang berkaitan dengan tema lingkungan atau kebangsaan. Terakhir . (Wahyuni, S. 2024). Oleh karena itu, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjadi warga negara yang baik dengan memikirkan bagaimana tindakan mereka sehari-hari terkait dengan prinsip-prinsip kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar dapat dilakukan dengan berbagai cara di atas. Ini akan menanamkan rasa nasionalisme pada siswa dan mengajarkan mereka tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Generasi muda akan dibentuk oleh rasa nasionalisme yang kuat, yang tidak hanya memiliki kecerdasan akademik tetapi juga memiliki semangat nasionalisme yang kuat. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa generasi penerus memiliki rasa cinta tanah air yang kuat untuk memajukan masa depan negara. (Nasution, T. 2019).

Refrensi

Agustian, M., Hisyam, M. N., Sidik, M., Evania, E., Shelawati, H., Zahwa, S. P., ... & Hikmah, N. (2024). Membangun Rasa Cinta Tanah Air Pada Generasi Milenial. Pendidikan Karakter Unggul, 3(1).

Apriliani, M., Putri, S. A., & Unzzila, U. (2024). Peningkatan Partisipasi Aktif Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Model Pembelajaran Kolaboratif di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(3), 9-9.

Ardita, A., Pratama, S., Maulana, R. A., Hudi, I., & Wahyuni, S. (2024, May). Media dan Teknologi Pembelajaran PPKn dalam Memenuhi Tujuan dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya (Vol. 3, No. 1, pp. 08-14).

Bukoting, S. (2023). Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa sekolah dasar. EDUCATOR: Jurnal Inovasi Tenaga Pendidik Dan Kependidikan, 3(2), 70-82.

Fatimah, M. M., Abdulkarim, A., & Iswandi, D. (2020). Meningkatkan Pemahaman Wawasan Kebangsaan Peserta Didik melalui Literasi Digital. Jurnal Civicus, 20(1), 31-39.

Firdaus, H. (2023). Menanamkan Sikap Cinta Tanah Air Melalui Pembelajaran Pkn Di Sekolah Dasar Sebagai Pilar Patriotisme Bangsa. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(2), 1525-1534.

Hanaris, F. (2023). Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa: Strategi Dan Pendekatan Yang Efektif. Jurnal Kajian Pendidikan dan Psikologi, 1(1 Agustus), 1-11.

Nasution, T. (2019). Konsep dasar pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter siswa. Ijtimaiyah: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 1(2).

Sofha, G. F., Nabila, I., Yusriyyah, M. Z., & Annisa, N. (2023). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Pembangunan Karakter Bangsa. Advances In Social Humanities Research, 1(4), 408-420.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun