Kami semua tertawa mendengar jawabannya.
"Aku senang kamu memutuskan kembali Win. Dan selamat atas semuanya." Ucap Ara dengan mata berkaca-kaca.
Aku memeluknya dengan erat. "Terima kasih Ra." Bisik ku.
"Kita harus merayakan kepulangan dan keberhasilan Wina?" ujar Teza yang berada di belakang ku.
Aku melepaskan pelukan ku dari Ara dan melihat ke arahnya. "Ok." jawab ku.
"Ayo kita rayakan." Seru Sian.
##
Dua hari kemudian.
Aku membuka pintu apartemen ku sambil membawa beberapa barang-barang ku. Â Tidak banyak yang berubah dari apartemen ku. Semua tetap sama. Ara juga sudah meyakinkan ku kalau dia tidak merubah apapun. Saat aku masuk, aku dapat melihat warna dari setiap benda. Aku masih ingat semua warna yang dimiliki benda-benda di sini.
Aku berjalan ke arah pintu kaca yang menghubungkan ruang tengah dan balkon. Aku membukanya dan merasakan angin yang bertiup.
"Aku pulang." Bisik ku pelan.
Hati ku terasa penuh dengan kehangatan seperti musim semi.