Perubahan iklim telah menjadi isu global yang semakin mendesak perhatian. Perubahan iklim ditandai dengan cuaca ekstrim, seperti bencana alam, mencairnya es kutub, dan tingginya permukaan air laut. Salah satu faktor utama yang menyebabkan perubahan iklim adalah peningkatan emisi gas rumah kaca, yang dapat diukur dengan jejak karbon. Jejak karbon merupakan jumlah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh individu, organisasi, maupun kegiatan tertentu. Setiap tahunnya, aktivitas manusia melepaskan lebih banyak jejak karbon ke atmosfer hingga menyebabkan jumlah karbon di atmosfer meningkat. Mengurangi jejak karbon merupakan langkah penting dalam upaya kita untuk mencapai keberlanjutan lingkungan. Setiap individu maupun rumah tangga pasti menghasilkan jejak karbon mereka masing-masing. Jejak karbon yang dihasilkan biasanya berasal dari aktivitas sehari-hari. Jejak karbon dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti penyakit-penyakit baru, dapat meningkatkan angka kasus penyakit tidak menular (PTM), terutama penyakit pernafasan. Maka dari itu, penulis akan membagikan langkah praktis dalam upaya pengurangan emisi karbon berdasarkan data sekunder yang berasal dari jurnal, artikel, maupun literatur lainnya.
Mengurangi Penggunaan Transportasi Pribadi untuk Jarak Dekat
Dilansir dari laman lindungihutan.com, sebisa mungkin kita dapat menggunakan transportasi umum untuk jarak jauh, atau menggunakan sepeda atau berjalan kaki untuk jarak tempuh yang kurang dari 2 km. Jika kamu memiliki hobi jalan-jalan, maka coba lah untuk menggunakan transportasi umum. Hal itu merupakan pilihan yang tepat dan efisien untuk dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Konsumsi yang Bertanggung Jawab
Untuk kamu yang memiliki hobi makan nih, makanan yang dimakan itu habis kan? Gaada sisa kan? Hati-hati loh, karena jika membeli makan dalam porsi yang besar tapi ternyata masih ada sisa, maka itu termasuk waste food yang akan meninggalkan jejak karbon loh. Makan itu boleh, tapi sesuaikan porsi agar tidak berlebihan ya. Selain itu, kurangi juga untuk mengonsumsi produk hewani seperti telur, ikan, daging, dan sebagainya. Kamu bisa menggantinya dengan mengonsumsi dengan opsi makanan nabati, karena indsutri peternakan menyumbang sejumlah besar emisi gas rumah kaca, sehingga membatasi mengonsumsi makanan hewani dapat membantu mengurangi jejak karbon kamu secara signifikan.
Menghemat Energi
Penggunaan energi yang bijaksana adalah kunci dalam mengurangi jejak karbon. Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam rumah tangga untuk menghemat energi. Misalnya matikan peralatan elektronik ketika tidak digunakan, misalnya saat kamu menyalakan AC, TV, kipas angin, komputer atau laptop, dan  lampu di kamar jangan lupa untuk dimatikan jika sudah tidak digunakan. Tidak digunakan disini adalah ketika kamu akan bepergian keluar, atau dirasa sudah cukup untuk menggunakannya. Atau bisa juga kamu menggunakan pengatur waktu atau steker berlampu LED untuk mengendalikan konsumsi daya.
Menghijaukan Lingkungan
Menanam pohon dan menghijaukan lingkungan dapat menjadi upaya yang bermanfaat dalam pengurangan emisi karbon. Pohon menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen, membantu dalam menyeimbangkan emisi dan mengurangi efek rumah kaca. Menggalakkan penanaman pohon atau ikut berpartisipasi dalam program reboisasi yang biasanya diadakan oleh instansi-instansi ataupun komunitas yang peduli lingkungan akan dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap perlindungan lingkungan. Selain itu, kamu juga bisa dengan mengembangkan taman atau kebun di rumah sendiri, hal ini juga dapat membantu mengurangi suhu dan menghemat energi yang biasanya digunakan untuk pendinginan ruangan.
Menghindari Penggunaan Plastik
Penggunaan plastik sudah sangat marak digunakan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Terutama bagi pedagang pasar, pedagang kaki lima, warung, toko sembako, atau bahkan rumah makan. Lalu bagaimana cara menghindari agar tidak menggunakan plastik? Gampang. Caranya kamu hanya tinggal membawa tempat makan dari rumah jika hendak membeli makan dari luar. Atapun jika kamu hendak berbelanja ke pasar atau minimarket, kamu bisa membawa hand bag, tote bag, paper bag, atau yang sejenisnya untuk menghindari penggunaan kantong plastik. Namun untuk di minimarket, sudah banyak dari mereka yang menerapkan anti plastik dengan mengganti wadahnya menjadi paper bag ataupun hand bag yang terbuat dari kain. Upaya ini sudah banyak diterapkan dan penting untuk kamu mengetahuinya agar dapat membawa hand bag masing-masing dari rumah.