Terdapat beberapa pihak yang menjadi kontributor dalam obligasi Provinsi Lampung yakni antara lain PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) menawarkan kupon obligasi IV 2017 sebesar 9,6% per tahun. Obligasi tersebut memiliki masa berlaku selama 5 tahun, dengan nilai nominal tiap obligasi sebesar Rp 1.000.000,-. Bank Lampung menawarkan obligasi ini kepada investasi yang ingin memperoleh hasil investasi yang relatif tinggi dan stabil. Kupon obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sekali kepada pemilik obligasi. Namun, investor harus mempertimbangkan risiko perubahan suku bunga pasar selama masa berlaku obligasi, yang dapat mempengaruhi harga obligasi di pasar sekunder. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli obligasi tersebut, investor disarankan untuk melakukan kajian terhadap kondisi pasar dan keuangan Bank Lampung.
Selain PT Bank Pembangunan Daerah Lampung, PT Tunas Baru Lampung Tbk akan menawarkan obligasi atau surat utang dengan nilai sebesar Rp500 miliar. Obligasi atau surat utang tersebut dijadwalkan akan diterbitkan pada tanggal 22 Maret 2021 dan memiliki jangka waktu 5 tahun. PT Tunas Baru Lampung Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak kelapa sawit, akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk membiayai kegiatan ekspansi bisnisnya serta menyelesaikan hutang jangka pendeknya.
Obligasi akan dijual kepada investor institusional dan perorangan melalui penawaran umum yang akan dilakukan oleh underwriter. Dengan penerbitan obligasi ini, PT Tunas Baru Lampung Tbk berharap dapat meningkatkan sumber pembiayaannya dan memperkuat posisinya di pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H