Kabupaten Jember terletak di Pulau Jawa, tepatnya Jawa Timur. Pada iklim atau cuaca di Kabupaten Jember ini lumayan dingin dibandingkan kawasan tapal kuda lainnya. Tapal Kuda sendiri berartikan kawasan pandalungan. Pandalungan yaitu percampuran bahasa dan budaya antara Jawa dan Madura. Kabupaten Jember disebutkan memiliki iklim atau cuaca yang lumayan dingin dikarenakan Kabupaten Jember terletak pada lereng pegunungan dan terdapat juga Gunung Argopuro. Â
Kabupaten Jember pasti dilewati oleh para pendatang atau wisatawan yang ingin berkunjung ke Banyuwangi atau Bali, jika melakukan penerbangan dari Surabaya. Kabupaten Jember saat inj sudah mulai terkenal sebagai kota carnaval. Jika dahulu Kabupaten Jember hanya dikenal dengan komoditas ekspor tembakau atau cerutu saja, namun pada saat ini Kabupaten Jember dikenal oleh masyarakat luas karena adanya pagelaran - pagelaran seperti JFC (Jember Fashion Carnaval), JCC (Jember Carnaval Car) dan banyak festival festival lainnya.Â
Perayaan festival - festival di Kabupaten Jember dapat dinikmati sejak bulan Agustus hingga selesai. Tak hanya festival dalam bentuk karya saja, Kabupaten Jember juga memiliki acara TAJEM (Tanggul Jember) yaitu acara jalan dengan jarak yang cukup jauh. Biasanya festival atau pagelaran - pagelaran di Kabupaten Jember ini diadakan pada penghujung tahun dengan pesta rakyat yang meriah.Â
Jember Fashion Carnaval atau pada umumnya disebut dengan JFC merupakan sebuah event karnaval busana yang diadakan setiap tahunnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur yang digagas oleh Dynand Fariz yang merupakan pendiri JFC center. Jember Fashion Carnaval biasanya digelar dalam 4 hari penyelenggaran event yang meliputi Kids Carnaval, Artwear Carnaval, Waci, dan Grand Carnaval. Jember Fashion Carnaval diselenggaran di jalan utama kota Jember, lalu disaksikan oleh ribuan penonton yang berada di kana kiri jalan. Dengan perkembangannya, saat ini JFC sendiri sudah memiliki tarif untuk melihat karnaval nya. Tetapi jika masyarakat ingin melihat secara gratis, maka masyarakat harus menunggu para model berparade disekitar jalan kota atau jalan utama Kabupaten Jember.Â
Sejarah terbentuknya Jember Fashion Carnaval atau JFC yaitu diawali dari adanya kegiatan PKB. PKB yaitu Pertemuan Keluarga Besar yang digelar rutin bersamaan dengan momen lebaran. Dalam perkembangannya, Pertemuan Keluarga Besar Dynand Fariz mendirikan Dynand Fariz Fashion House yang didirikan pada tahun 1997 bersama dengan kakak pertamanya yaitu Suyanto. Agenda tahunan yang diselenggaran oleh Dynand Fariz House adalah Dynand Fariz Fasgion Week.Â
Di gelaran Dynand Fariz Fashion Week hadir gagasan untuk berparade di area sekitar Dynand Fariz Fashion House yang diikuti oleh seluruh karyawan pada tahun 2002. Dari kegiatan parade tersebut muncul gagasan besar untuk mengadakan sebuah event yang bisa menjadi wadah untuk semua kalangan khususnya kalangan - kalangan muda untuk menggali potensi mereka melalui kegiatan social edukasi yaitu Jember Fhasion Carnaval. Setelah melalui perjalanan yang Panjang dan juga berat akhirnya Jember Fashion Carnaval yang pertama diselenggarakan pada tanggal 1 januari 2003. Jember Fashion Carnaval atau JFC ini awalnya tidak seramai saat ini. Namun dengan adanya tekad dan keyakinan yang kuat, JFC dapat maju hingga sekarang.Â
Selain melihat dari perkembangan festival - festival dari Kabupaten Jember ini, tentunya kita mempertimbangkan juga terkait perekonomiannya. Adanya JFC ini mengundang para wisatawan yang memiliki rasa ingin tahu terkait festival di Kabupaten Jember. Dari adanya pendatang saja, otomatis adanya kenaikan ekonomi bagi pembisnis besar maupun penjual kecil - kecilan. Pagelaran Jember Fashion Carnaval memberi peluang para UKM seperti pedagang kaki lima, pedagang makanan keliling, dan juga pedagang asongan. Dengan adanya pagelaran Jember Fashion Carnaval ini, dapat membantu perekonomian para pedagang karena banyaknya para penonton yang pastinya akan membeli beberapa dagangan yang ada.Â
UKM atau Usaha Kecil dan Menengah ini sangat diuntungkan dengan adanya festival - festival seperti ini. Karena mereka menganggap bahwa dengan adanya acara seperti ini, mereka mendapatkan penghasilan yang lebih dari biasanya. UKM harus di support oleh pemerintah sekecil apapun usahanya. Bukan hanya dukungan dalam bentuk materi, melainkan dukungan dalam bentuk kebebasan berjualan.Â
Misalnya tidak menggusur dengan cara paksa para UKM dan tidak menyita barang dagangan para pedagang - pedangang kecil tersebut. Sebaliknya, para pedagang - pedagang kecil ini juga memberikan feedback yang baik dengan mentaati peraturan yang sudah dibuat oleh pemerintah agar tidak membuat kericuhan. Jika pada hari - hari biasanya para pedagang kecil ini menghasilkan uang yang cukup, pada hari - hari yang ramai seperti adanya festival ini mereka dapat menghasilkan uang yang lebih banyak.Â
Pada acara atau pagelaran JFC ini, tidak hanya UKM atau pedagang - pedagang kecil saja yang diuntungkan, tetapi juga dapat membuka peluang bagi para mitra - mitra besar di Indonesia. Mitra - mitra tersebut dapat berupa minimarket seperti Indomart, Alfamart, dan lain sebagaianya. Adanya pagelaran Jember Fashion Carnaval ini tentunya banyak membantu perekonomian warga sekitar yang memiliki usaha usaha kecil maupun usaha besar, tidak hanya menampilkan bakat saja tetapi juga menggairahkan perekonomian warna Jember.Â
Pagelaran Jember Fashion Carnaval dalam pentas nasional dan internasional ini dapat juga dimanfaatkan untuk menaikkan sektor - sektor yang berkembang di Kabupaten Jember. Salah satunya adalah sektor pariwisata yang menjadi bonus bagi wisatawan saat berkunjung ke Kabupaten Jember. Dalam spesifikasi tersebut, wisatawan yang dimaksud yaitu wisatawan sedang menyaksikan event Jember Fashion Carnaval. Selain itu Jember Fashion Carnaval memberikan keuntungan bagi sektor pertanian. Hal itu dikarena produk pertanian juga menjadi andalan yang begitu penting bagi Kabupaten Jember. Hasil produk pertanian dapat menarik wisatawan untuk membeli buah tangan bagi keluarganya.Â