Mohon tunggu...
Audreylita Tolaya
Audreylita Tolaya Mohon Tunggu... Lainnya - so grateful to be sharing my world with you

Creating my own sunshine

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Be My Valentine?

4 Maret 2022   14:39 Diperbarui: 4 Maret 2022   14:54 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by: Dokumentasi pribadi

Sepulang sekolah Hani menunggu di halte bus dekat sekolahnya untuk menunggu bus. Hani ditemani dengan lagu sedih yang terputar di earphone-nya. Tatapannya terus kosong sehingga ia tidak menyadari bahwa hujan gerimis mulai datang. Yahhh.... Semakin menambah kesan untuk bergalau saja sih. Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sampingnya dan menepuk bahunya.

"Lagi galau ya? Dari pada galau, mending makan es krim yang aku beli. Nih, ini rasa strawberry lho. Kesukaan kamu." Tunggu, suara ini tidak asing. Ya, orang itu adalah Jaeden. Ia menyodorkan satu es krim  kepada Hani. Hani mengambil es krim itu.
"Makasih," kata Hani.

Hening. Tidak ada satu pun dari mereka yang membuka percakapan. Hani juga bingung mau membuka percakapan apa. Hanya suara rintikan hujan yang menjadi latar keheningan mereka.
"lo pasti sedih ya, ternyata orang yang selama ini lo suka malah suka sama orang lain?" Jaeden membuka percakapan. Hani hanya mengagguk sebagai jawaban.
Ada apa dengan Jaeden hari ini? Biasanya dia akan menjahili Hani, tapi tidak dengan hari ini.
"Gue juga pernah ngerasain itu kok," kata Jaeden lagi sambil memalingkan wajahnya kearah Hani. Hani mengerutkan keningnya. Jaeden pernah mengalami ini?
"Lo pernah suka sama orang tapi dia jadian sama orang lain juga? Trus gimana ending-nya? Lo move on gak?" tanya Hani penasaran.
Jaeden tertawa kecil melihat Hani.
"Bukan gitu. Tapi, gue juga pernah mengalami cinta bertepuk sebelah tangan," jawab Jaeden.
Hani bertanya lagi. "Siapa orang yang lo suka itu?"
Jaeden menatap Hani dengan lembut. "Lo coba buka amplop yang gue kasih tadi deh. Pasti ada jawabannya," jawab Jaeden sambil memalingkan wajahnya kearah lain. Hani segera membuka amplop yang diberikan Jaeden.

Halo Hani. Sebenarnya gue gak terlalu berani buat kasih surat ini ke lo. Tapi ini kayaknya waktu yang tepat buat kasih tau ke lo. Gue suka sama lo sejak SMP. Waktu itu kita udah jarang main bareng, gue jadi kesepian. Dan gue bingung, kenapa setiap di dekat lo gue jadi tambah gugup. Awalnya gue cuma ngira kalau perasaan gugup ini muncul karena gue udah jarang main sama lo. Tapi, setelah gue cerita ke teman-teman yang lain, mereka ketawain gue dan bilang kalo gue itu sebenernya suka sama lo. Gue udah ngelakuin beberapa cara buat deket lagi sama lo, tapi selalu aja gagal. Dan gue ambil cara lain, yaitu gangguin lo. Pasti lo bingung kan kenapa gue suka banget gangguin lo? Jawabannya, ya karena gue pengen lo ladenin gue. Tapi katanya lo suka sama kakak kelas yang namanya Marko itu ya? Tapi gakpapa. kan, ada pepatah yang bilang "sebelum janur kuning melengkung". Besok Valentine, pintar kan gue milih tanggal buat nembak. Jadi Hanilia, Will you be my Valentine?

Hani mebelalakan matanya. Ternyata selama ini perilaku jahil Jaeden terhadapnya karena menyukainya?
"Jae, ini beneran?" Tanya Hani tak percaya. Jaeden mengangguk disertai senyuman manisnya. Hani merasa panas di pipinya, hufft.. pasti pipinya sedang merona sekarang.
"Kalo misalnya belom bisa jawab gak papa kok,"  Hani langsung mengambil pulpen di dalam tasnya dan menuliskan pilihannya di kertas. 

"Ini jawabannya," Hani menyerahkan amplop itu kembali kepada Jaeden. Jaeden merasa deg-degan jadinya. Hani yang melihat wajah lucu Jaeden itu tertawa. Jaeden perlahan membuka kembali amplopnya dan membaca kertas yang ada di amplop itu. Di dalam kertas itu tertulis "Yes I will" . Jaeden lega dibuatnya. Akhirnya setelah penantian lamanya, perasaannya tak sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun