Berdasarkan data di atas, menurut pemikiran saya, hal tersebut termasuk tindakan yang kurang tepat, saat ini Indonesia sedang berada dalam masa sulit ekonomi Indonesia sedang di tingkat terbawah, banyak sekali dana yang harus dikeluarkan untuk mengatasi permasalahan Covid-19. Tidak hanya itu banyak sekali dana yang harus dikeluarkan untuk beberapa permasalahan lainnya.Â
Jika pemerintah Indonesia terlalau memfokuskan pendanaan pada program stunting, maka ditakutkan permasalah Covid-19 ini akan terbengkalai dan menjadi lebih besar, tingkat kemiskinan dan pengangguran menjadi semakin tinggi dan timbulnya kriminalitas yang mengancam integritas bangsa.Â
Tidak hanya itu, jika kasus covid-19 semakin tinggi, tingkat kematian juga akan menjadi tinggi, akibatnya populasi penduduk di Indonesia semakin menurun.Â
Solusi yang diharapkan dari permasalahan ini adalah untuk lebih memfokuskan kepada penanganan kasus Covid-19, pemerintah seharusnya mementingkan hal yang seharusnya memiliki dampak lebih berisiko terlebih dahulu, setelah pandemi Covid-19 selesai dan juga perekonomian Indonesia yang kembali stabil, pemerintah Indonesia khusunya lembaga ekonomi dapat lebih memfokuskan kepada kasus stunting ini.
Daftar Pustaka :
Kemenkeu RI. 2021. Pemerintah Terus Upayakan Pemulihan Ekonomi, namun Tetap Waspada terhadap Pandemi Covid. https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-terusupayakan-pemulihan-ekonomi-namun-tetap-waspada-terhadap-pandemi-covid/ [online]. (diakses pada 17 September 2021)
Candra, Sapto Andika. 2020. Atasi Stunting, Menkeu Naikkan Dana Transfer dan Dana Desa. https://www.republika.co.id/berita/qijjay457/atasi-stunting-menkeu-naikkan-danatransfer-dan-dana-desa [online]. (diakses pada 17 September 2021).
Mashabi, Sania. 2021. UPDATE 16 September: 73.238 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/16/18435481/update-16-september-73238-
kasus-aktif-covid-19-di-indonesia [online]. (diakses pada 17 September 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H