Hallo, saya Audrey Arthamira Dewi Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti angkatan 2019 dan saya adalah Mahasiswa penerima Beasiswa Prestasi Unggulan Kemendikbud.
"KITA ADALAH JUARA BAHKAN SEBELUM KITA DILAHIRKAN KE DUNIA." Aku menjumpai kalimat tersebut 19 tahun aku hidup di dunia. Rasanya agak sulit dipercaya, sebab tidak jarang aku merasa bahwa aka bukan siapa-siapa, selalu kalas dalam sebagian besar pertempuran yang aku temukan di  kehidupan.Â
Menurut ilmu pengetahuan, kita telah mengalahkan ratusan bakhan ribuan juta lainnya untuk menjadi kita sekarang.
Aku lahir tanpa membawa apa-apa, selain kepercayaan bahwa aku ada di dunia berkat usaha luar biasa Bunda melewati begitu banyak purnama. Aku lahir sebagai kertas putih nan kosong dan rapih di dunia yang ternyata kusut dan keruh.Â
Tidak  ada papan peringatan yang mengatakan bahwa perjalananku  akan penuh dental tantangan dan ujian, belokan dan tanjakan yang memaksaku harus berkeringat untuk sekedar terlelap dimalam hari.Â
Tapi begitulah hidup, perjalanan yang begitu menakutkan adalah proses yang harus aku tempuh. Mau tidak mau, suka tidak suka, aku mesti berdamai dengan segala perkara-perkara dan bersua dengannya bak sahabat lama.Â
Karena masing-masing dari kita adalah juara, mungkin aku tidak perlu kembali berlomba dalam menjalani hidup ini. Aku tidak perl membuktikan ke siapa-siapa tentang bagaimana aku semestinya. Aku sekarang adalah produk dari keputusan-keputusanku di masa lalu dan akulah yang berhak dan bertanggung jawab atas hidup yang aku hirup.Â
Aku meresap kedalam proses yang aku lalui. Sebab, bertumbuh bukan sebuah medan perang, tidak ada lawan selain diri kita sendiri yang sulit dikalahkan. Bertumbuh berarti menerima celah disekitar kita dan menjadikannya pelajaran agar kita tetap belajar.Â
Tidak ada garansi dari hidup selain mati, tetapi bagaimana kita menjalani sehari-hari ialah hal yang mesti kita banyak-banyak berkontemplasi. Apakah kita mampu nemerima dan menjalani segala prosesnya dengan lapang dada?Â
Semoga kita juga bisa menjadi secercah harap bagi mereka yang dilanda gelisah. Dengan bercerita dan membagikan segala yang diberikan kehidupan supaya kita semua bisa belajar hidup bersama. Membangun kembali kepercayaan bahwa segala yang terjadi disekitar adalah baik adanya jika kita mampu memilah mana yang memang sekitanya baik untuk kita.Â
Memupuk, dibentuk, membentuk, dipupuk. Mari kita menikmati segala proses kehidupan disepanjang perjalanan. Sebab, menjadi manusia adalah sebuah proses tanpa henti. Kita gagal, kita jatuh, kita bangkit lagi.Â
Kita buat koma baru lagi. Karena tida ada yang namanya sia-sia, jika gala berarti memang belum waktunya. Bersama Kita belajar bagaimana cara menjadi manusia sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H