Mohon tunggu...
Audrey Andya Azzahra
Audrey Andya Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tertarik dengan teknologi dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan dan Peluang Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

7 Oktober 2024   15:15 Diperbarui: 7 Oktober 2024   15:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang sudah kita ketahui, perkembangan di bidang pendidikan sangatlah pesat, tak terkecuali pada bidang pendidikan ilmu komputer, pada era digital sekarang ini, sudah tidak asing lagi bagi kita tentang komputer, internet, ataupun segala hal yang berkaitan dengan dunia digital.  

Terlepas dari pengaruh era digital yang semakin canggih ini, perkembangan sistem informasi telah mengalami transformasi besar dalam berbagai aspek termasuk teknologi, bisnis, pendidikan, kesehatan, dan kehidupan sosial. Sejak tahun 2000, kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi menjadi tren kehidupan setiap orang, hingga kini. 

Program studi sistem informasi telah menjadi primadona belakangan ini di berbagai kampus di indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi di era digital saat ini meningkat secara konsisten, seperti penggunaan jaringan internet yang sudah mulai digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hingga mendorong pengembangan e-government yang diharapkan membantu masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, dan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien serta efektif.

Seperti yang sudah kita ketahui, setiap hal pasti memiliki tantangan tersendiri, Salah satunya adalah perguruan tinggi keagamaan islam yang memasukkan program studi sistem informasi ke dalam program studi mereka. 

Beberapa masyarakat kita memandang perguruan tinggi keagamaan islam berbeda dengan cara pandang mereka terhadap kampus-kampus umum lain nya. Akibatnya, mereka berspekulasi bahwa perguruan tinggi keagamaan islam hanya menawarkan jurusan-jurusan keagamaan saja dan membuat beberapa dari mereka "kurang yakin" dengan kualitas pembelajaran pada jurusan non-keagamaan tersebut. Nyatanya, perguruan tinggi keagamaan islam tidak kalah kualitas nya dengan kualitas kampus-kampus umum yang menawarkan jurusan yang sama. 

Sistem informasi di perguruan tinggi keagamaan islam lebih berfokus pada sistem informasi syariah. Di UIN Jakarta sendiri, sistem informasi yang mereka tawarkan lebih berfokus pada sistem informasi geografi syariah, ini membuat setiap kampus memiliki keunggulan sendiri di dalamnya. 

Sistem Informasi Geografi (SIG) sendiri merupakan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data yang berhubungan dengan lokasi geografis. SIG memadukan teknologi komputer dengan data spasial (geografis) untuk menghasilkan peta dan analisis yang dapat digunakan dalam berbagai bidang. SIG tidak hanya membantu memahami lokasi fisik di Bumi, tetapi juga bagaimana elemen-elemen tersebut berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi keputusan dalam banyak sektor. 

Prospek kerja bagi lulusan sistem informasi geografis perguruan tinggi keagamaan islam juga sangat luas, diantaranya seperti : 

1. Analis Sistem Informasi Geografi Syariah 

Lulusan dapat bekerja sebagai analis SIG yang memanfaatkan teknologi untuk mengelola informasi geografi sesuai dengan aturan syariah, seperti dalam proyek pemetaan tanah wakaf, distribusi zakat, atau tata kelola wilayah sesuai dengan syariah Islam. 

2. Pengembang Aplikasi SIG Syariah 

Dalam sektor teknologi, lulusan bisa mengembangkan aplikasi berbasis SIG yang mendukung industri syariah. Contohnya, aplikasi untuk memetakan lokasi-lokasi wakaf, masjid, atau fasilitas sosial yang terkait dengan pengelolaan zakat dan sedekah secara transparan dan sesuai syariah. 

3. Konsultan Tata Ruang Berbasis Syariah 

Lulusan SIG Syariah bisa menjadi konsultan yang membantu pemerintah atau perusahaan swasta dalam perencanaan tata ruang berbasis nilai-nilai Islam. Ini dapat mencakup pengembangan kawasan halal, atau perencanaan kota yang memperhatikan prinsip keadilan sosial dalam distribusi sumber daya. 

4. Manajer Proyek SIG untuk Lembaga Filantropi Islam

Lulusan dapat bekerja di lembaga zakat, wakaf, atau sedekah sebagai manajer proyek yang menggunakan teknologi SIG untuk memetakan distribusi bantuan sosial, lokasi penerima manfaat, dan optimalisasi penyaluran bantuan agar lebih efisien dan tepat sasaran sesuai prinsip syariah.

5. Spesialis Geospasial untuk Industri Halal

Lulusan SIG Syariah bisa berperan dalam industri halal, terutama dalam memetakan lokasi pabrik, distribusi produk halal, serta rantai pasokan yang memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap standar halal.

6. Peneliti atau Akademisi di Bidang SIG Syariah

Jika tertarik dengan penelitian, lulusan dapat menjadi akademisi yang meneliti penerapan SIG dalam konteks syariah. Mereka dapat mengembangkan teknologi SIG untuk keperluan analisis sosial-ekonomi umat Muslim, atau mengkaji bagaimana SIG dapat mendukung tata kelola lahan dan sumber daya alam yang lebih adil dan sesuai syariah.

7. Pengelola Sistem Informasi Geospasial untuk Perencanaan Ekonomi Islam

Dalam konteks perencanaan ekonomi syariah, lulusan dapat bekerja di lembaga pemerintah atau swasta yang memerlukan peta dan data geospasial untuk perencanaan pembangunan berbasis syariah, seperti penempatan lembaga keuangan syariah, atau pengelolaan aset-aset wakaf.

8. Spesialis SIG dalam Pengelolaan Lingkungan Syariah

SIG Syariah dapat digunakan dalam proyek pengelolaan lingkungan yang memperhatikan prinsip-prinsip Islam, seperti tata kelola sumber daya alam yang adil, pengelolaan lahan pertanian halal, atau konservasi lingkungan yang sesuai dengan etika syariah.

9. Auditor Sistem Informasi Geografi Syariah

Lulusan juga bisa berperan sebagai auditor yang memastikan bahwa teknologi SIG yang digunakan dalam proyek-proyek tertentu, seperti distribusi zakat atau tata kelola wakaf, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, termasuk dalam hal keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.

10. Wirausaha Teknologi Geospasial Syariah

Lulusan SIG Syariah dapat menjadi entrepreneur yang mendirikan startup atau perusahaan berbasis SIG untuk menawarkan solusi teknologi dalam bidang halal, zakat, wakaf, atau tata kelola lingkungan yang sesuai dengan syariah.

Dengan meningkatnya kebutuhan akan teknologi geospasial dalam berbagai sektor syariah, lulusan Sistem Informasi Geografi Syariah memiliki prospek kerja yang sangat luas, terutama di bidang yang menggabungkan teknologi, tata kelola lahan, dan ekonomi syariah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun