Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bullying Luapan Emosi Terhadap Orang Lain

12 Agustus 2022   13:25 Diperbarui: 12 Agustus 2022   14:24 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah, hidup ini indah! Benarlah. Apa yang terjadi kemaren, jadikan pelajaran berharga.

Lagi ramai tentang tembak menembak kayak di film drama saja. Seru juga. Tapi enggak ngikutin secara jelas. Capek.

Beritanya tentang pelecehan terhadap seorang isteri, benarkah?
Iih kepo. Bikin Emosi naik turun. Sudahlah.

***

Bullying

Bullying atau perundungan, masalah yang masih terjadi di dalam masyarakat. Apalagi di dalam masa anak masuk sekolah. Kadang sih berkedok pengenalan sekolah, tetapi kekerasan terjadi ketika mulai dengan adanya kekerasan fisik atau dengan beberapa perkataan yang menyakitkan.

Mau menghapus kekerasan ini, rasanya sulit juga. Apalagi kita enggak bisa mengontrol emosi keadaan di sekitar kita. Setiap orang berbeda sifat dan lakunya. Berharap bertemu dengan orang yang beremosi baik.
Rasanya dari zaman dulu kekerasan sudah ada. Apalagi Indonesia pernah dijajah.

Baca juga: Insecure

Sudah sifat manusia kadang ingin dominan satu dengan lainnya. Hanya kadarnya yang berbeda. Setiap perjalanan kehidupan seseorang akan mempengaruhi kadar sifat manusia. Benar enggak?

Perundungan untuk semua?

Apa ada perundungan kepada perempuan? Rasanya sesama perempuan pasti saling menghormati, yaaa. Kan perempuan untuk perempuan saling bantu. Perundungan masalah yang rentan di antara kita semua. Jadi hampir semua kena perundungan.  

Di dalam pergaulan sesama perempuan biasanya ada ujaran negatif biasanya dengan verbal atau media sosial.
Saya juga tanpa sadar, suka berpikir, "ih kenapa gayanya seperti itu?" Berpikir secara negatif. Saya tidak mengenal orang itu, kenapa harus memberikan komen yang negatif. Siapa saya, berani men-judge seseorang. Cepat minta ampun ke yang di Atas.

Social beauty bullying biasanya mengomentari penampilan make up wajah, bentuk badan, juga penampilan cara memakai baju yang rasanya tidak sesuai dengan selera kita. Tentulah selera orang berbeda satu dengan yang lain. Berpikiran sempit, serasa kita adalah yang paling benar dan paling cantik.

Setiap perkataan kita, yang langsung kita tujukan kepada sesama perempuan membuat orang itu bisa menjadi depresi, kondisi mentalnya terganggu.

Pernah nonton sekilas wawancara artis Indonesia asal Korea. Dengan fasih berbahasa Indonesia menceritakan kalau di Negara Korea, kalau wajah kamu cakep atau cantik, tawaran jadi artis besar, uang banyak. Kalau muka jelek susah, biarpun kamu pintar. Jadi setiap anak SMA dapat hadiahnya operasi wajah. Kamu Cantik, dapat suami kaya, uang banyak enggak main-main.

Mendengar perkataan artis itu saya tertegun juga, apakah separah itu? Hanya penampilan fisik luar. Betambahnya umur semua juga keriput. Entahlah apakah hasil operasi akan tetap sama? Benang operasi apa enggak leyot juga hahaha, lol.

Tanah Air Masih Menjadi Yang Tercinta

Jadi teringat sewaktu saya belajar di Ausie, hehehe belajar dan main. Waktu itu saya punya teman dari Korea. Teman saya mengatakan, dia merasa tidak dihargai karena dia bekerja di bidang yang banyak lelakinya. Jadi harus kuat enggak boleh lemah. Persaingan ketat. Mendengar itu saya merasa, "Betapa Indah dan amannya tinggal di Indonesia."

'nd

Untuk mengatasi kondisi perundungan yang masih ada di sekitar saya dan keluarga. Anak-anak dari kecil sudah diajarkan ilmu beladiri. Sedikit banyak menaikan rasa percaya diri mereka dalam menghadapi situasi yang kurang baik. Beberapa nasehat, juga saya dan Hubby sampaikan untuk kedua anak kami.

Semoga harapan sebagai orang tua tidak ada yang terlalu berat di dalam kehidupan perjalanan mereka. Hanya doa yang bisa saya dan Hubby panjatkan supaya selalu dalam lindungan. 

Love, Audy

ceritadiri.com

Artikel juga ditulis di personal Blog

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun