Hipertensi dan emosi pada kehamilan wanita biasanya terjadi di kehamilan yang terlambat. Tujuan utama setelah menikah pasti punya keturunan. Berharap setelah menikah cepat diberi momongan. Setahun, dua tahun enggak ada masalah . Ketika masuk ke usia pernikahan kelima, mulai deh, mulut usil terdengar. Mulai ada yang bilang istrinya mandul, sampai suami "enggak bisaan".
Sebetulnya waktu menikah usia 24 tahun, masih termasuk masa kesuburan tinggi, tetapi ternyata tidak menjamin juga kalau bisa hamil.
Walaupun memang kehamilan sehat itu di umur segitu banyak sel telurnya. Ternyata, dengan kondisi yang saya alami tidak sama. Mengikuti program hamil yang dianjurkan dokter seperti memantau sel telur. Ada sih sel telur, tetapi musti diberi obat penyubur kehamilan baru bisa besar untuk dibuahi,
Kalau info para dokter, kehamilan sehat itu harus di usia 20 tahun, menjaga supaya tidak rentan keguguran, apalagi ada bawaan komplikasi penyakit seperti darah tinggi (hipertensi) dan diabetes. Kalau informasi ini, benar saya alami semuanya.
Baca juga :Â Informasi Tentang Kehamilan Sehat
Tahu, Tapi pura-pura Tidak Tahu
Sudah dari duluuu banget tahu! Perempuan itu riskan kalau melahirkan di usia 35 tahun. Pemerintah sudah sering menginformasikan bahwa kehamilan sehat itu sebelum usia 35 tahun, kalau tidak suka ada hipertensi dan emosi yang labil. Berkeinginan melahirkan sebelum usia itu, tapi, apa daya kehamilan tidak kunjung tiba.
Berbagai program hamil, seperti pengobatan sudah dilakukan. Mulai dari meminum obat penyubur kandungan. Mencari informasi dari sahabat tentang jamu kesuburan. Pergi ke dokter dan klinik yang top. Sampai terjerumus ke gelas air putih yang ditiup, hiii. Cepat minta ampun!
Pada saat itu biaya mengikuti Program Hamil cukup mahal. Seperti Inseminasi, gagal juga. Mau coba In Vitro Fertilization (IVF) alias Bayi Tabung, zaman itu 25 juta. Kalau dilihat sekarang murah. Dulu mahal buat saya, apalagi kerja sama orang, berapalah gajinya.
Sudah sampai titik pasrah, kehamilan itu datang.
Baru pertama kali hamil, sedikit kecemasan melanda. Karena awal kehamilan terjadi flek. Membuat panik seisi rumah, karena kehamilan ini ditunggu oleh keluarga besar. Akhirnya, untuk menghindari komplikasi diangkutlah saya ke rumah sakit besar untuk di cek janin yang ada di kandungan. Berdebar menunggu beberapa hari, takut terjadi pendarahan lanjutan. Ternyata semua tidak terjadi.
Hipertensi yang Mengikuti.
Preeklamsia merupakan kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi ketika hamil pada usia 20 mingguan.
Hal ini bisa membahayakan ibu dan bayi yang dikandungnya. Sejak didiagnosis, saya disarankan untuk melahirkan secara SC (Sectio Caesarea) atau Sesar.