Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Insecure

21 April 2022   23:05 Diperbarui: 22 April 2022   05:05 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kartini Day", selalu dirayakan oleh setiap perempuan Indonesia. Kenapa sih selalu dirayakan?

Kartini, seorang perempuan  dari keluarga bangsawan Jawa di masa Hindia Belanda. Lahir di tanggal 21 April 1879. Setelah mengenyam pendidikan sekolah dasar berbahasa Belanda, Ia ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, tetapi sayangnya untuk perempuan jawa dilarang. 

Setelah lulus sekolah harus dipingit. Dipersiapkan untuk menikah dini. Sebagai perempuan harus menurut adat yang ada dan bersiap juga untuk dimadu dalam pernikahan. 

Walaupun dipingit, Kartini sangat gigih untuk merubah keadaan. 

Karena bisa berbahasa Belanda, Kartini sering bersurat dengan kenalan dan sahabatnya di Belanda, menuangkan berbagai ide untuk perubahan masyarakat yang melampau zamannya. Di dalam suratnya Kartini berupaya untuk bisa membebaskan para perempuan, sehingga bisa bersekolah lebih tinggi dan lepas dari  poligami. 

Nah, dari surat-surat yang diterbitkan, Kartini menjadi terkenal untuk ide pembaharuannya. Karena hal itu, setiap tanggal 21 April dicatat sebagai peringatan  mengingat gerakan yang dilakukan Kartini untuk membawa perempuan menjadi "lebih baik".

Bagaimana dengan perempuan di zaman sekarang?

Walaupun tersamar, tetap saja ada rasa "terpingit' di antara perempuan modern. Entah terpingit karena memang tidak mau ada perubahan. Ataupun karena keadaan kondisi  keluarga.

Sebagai perempuan dengan berbagai hormonal yang ada, kadang bisa membuat perempuan itu merasa minder.

 "Siapakah aku ini? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun