Rasanya sudah berdamai dengan keadaan. Tidak lagi takut dengan pandemi Covid 19. Â
Berusaha untuk hidup damai dengan bung Covid.Â
Protokol yang dianjurkan semua tetap dilaksanakan. Memakai masker, Cuci Tangan dan jaga jarak masih tetap dilakukan.
Terlalu nyaman hidup dengan bung Covid sekarang irama kehidupan mulai berbeda lagi.
Barangkali terlalu nyaman sehingga semua aturan protokol kesehatan sudah mulai ditinggalkan.Â
Haha hihi sudah kelhatan giginya dimana-mana. Lupaaa ...!
Mau protes? Urusan loe apa!
Takut juga jadi mau negur. Bagian Satgas kalau pas diperlukan enggak ada. Cari dimana yaa?
Sampai sekarang anak-anak masih dijaga ketat untuk tidak pergi ke luar rumah. Tetapi ternyata anak-anak malah jadi anti keluar rumah, walaupun hanya ke depan rumah untuk berjemur matahari.
PTMT yang dilakukan sekolah untuk si kecil malah tidak berjalan. Hanya satu kali pergi ke sekolah setelah itu macet enggak mau pergi sekolah.
 "Lebih enak di rumah, Ma!" OMG
Ada sisi positip dan negatif dari masa pandemi ini. Dilihat dari segi positif, anak-anak terlihat ada di rumah. Kuatir salah pergaulan tidak terjadi, karena semua dalam kendali orang tua.Â
Sisi negatif yang terjadi mereka hanya pegang gadget dari pagi sampai malam dan terlalu tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya, apalagi disuruh bergaul dengan teman lainnya. "Malas, Ma!"
Sebagai Orang tua kadang miris juga, gimana kalau sudah kembali normal? Sekarang pun sudah bisa dibilang setengah normal, karena sudah bisa keluar rumah dengan protokol yang ketat.Â
Bertemu dengan sahabat pun memakai masker. Tetapi anak-anak tidak bergeming untuk bertemu dengan teman sekolah atau teman kuliahnya. walaupun sudah dibilang "pakai masker boleh kok bertemu dengan teman-teman. Asal jaga jarak!"
Ini baru cerita dari hasil pandemi Covid 19.Â
Sekarang ... keluar lagi varian baru yang namanya keren Omicron.Â
Sekilas lihat beritanya di TV. Tapi ah, enggak peduli. Sudah enggak terlalu memperhatikan sih soal bung Covid, anggap saja seperti lagi nonton gosipnya para artis. Sudah enggak bisa apa-apa menghadapi "gosip" ini. Tunggu informasi akurat saja dari pemerintah. Peraturan apalagi yang akan keluar. Yang dilakukan sekarang hanya tetap melaksanakan protokol kesehatan standar pandemi.
Isu gelombang ketiga mulai terdengar. Sedikit ketakutan mulai dirasa. Duh jangan lagi deh!
Berharap pemerintah cepat mengambil keputusan. Karena hampir semua tempat liburan sudah bisa di datangi.
Sebagai perempuan berbisnis secara online sedikit ah bukan lagi sedikit tetapi sudah menutup keuntungan penjualan kosmetik. Yang biasanya bisa menjual lipstik sekarang terkendala walaupun di sisi lain penjualan pensil alis dan kosmetik area mata masih boleh diharapkan.
Sekarang hanya bisa berbicara dengan sorot mata. Perlu juga nih dipikirkan ide membuat bahasa isyarat mata. Ternyata kan sudah ada bahasa isyarat untuk orang bisu tuli!
Semoga yang dipikirkan tidak terjadi. Bawa dalam doa supaya bung Omicron enggak mau mampir ke tanah air kita.Â
Love, Audy
Ceritadiri.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H