Banyak yang menduga-duga sambil memperhatikan tanpa ada yang menolong.
"Duh bagaimana ini!" Ketakutan melanda tiba-tiba. Takut tiba-tiba diminta pertolongan suruh mengantar ke rumah sakit.Â
"Munafik jadi orang!" Apa boleh buat enggak suka cari masalah apalagi dijadiin masalah.
Akhirnya meloncat keluar mobil, sambil berteriak, "ikut turun!"
"Kok ketakutan?" ujar Pak Boss.
"Malas kalau duduk di mobil, tiba-tiba ada yang ketuk, "tolong antar orang ini kerumah sakit, Bu! Hiiii!"
Flashback mengingat ketika masih kuliah ingin menolong orang, tapi dituduh aku dan adik-adik menabrak orang yang berbaring di jalan. Jadi sedikit tabu menolong orang yang tidak dikenal. Rasa kemanusiaan enggak ada? Enggak jugalah! Kalau menolong orang yang dikenal ada. Seperti peristiwa tetangga yang mau melahirkan butuh kendaraan untuk ke rumah sakit. Nah! sebagai supir tembak harus berpikiran jernih dan tenang, walaupun penumpang di bagian kursi belakang berteriak-teriak. Ampunnn! Â Kalau ingat peritiwa ini. Merinding!
***
Sambil mulai berbelanja memperhatikan sekeliling. Kira-kira peristiwa yang tadi di depan mini market apa masih berlangsung enggak ya?Â
Lelaki yang tadi kolaps sudah duduk di depan toko serba ada. Walaupun sepertinya belum sadar 100%. Untung ada teman yang menemaninya.
"Cepat-cepat kabur dari sini, yuk!"