Meminta ijin dari petugas untuk menjemput ananda untuk di vaksinasi dan diperbolehkan, "sebelum pukul 16.00 kalau bisa ya."
Rasanya waktu begitu lambat untuk menjemput dari rumah dan kembali ketempat vaksinasi. Walaupun lewat dari waktu yang ditentukan, masih bisa untuk si bungsu di vaksin.
Sungguh suatu pengalaman yang menurut saya rasanya capai. Baik di hati maupun di fisik. Apalagi dengan kondisi yang ada.Â
Bertemu dengan seseorang yang bisa menawarkan kursi, supaya cepat dapat divaksinasi. Kalau dilihat dari gelagat berbicara sudah pasti urusan uang keluar.Â
Mendaftar di Rumah sakit yang mengadakan vaksinasi bikin kecewa juga, "maaf vaksinasi dibatalkan karena ada jadwal Nakes mau divaksinasi, jadi belum tahu kapan akan diadakan lagi."
Di dalam hati kadang bingung, "disuruh cepat vaksinasi tetapi kok susah mendapatkannya. Apalagi dengan kondisi badan yang ada yang kalau bahasa kerennya 'komorbid' tidak begitu gampang mencari tempat vaksinasi yang pas."Â
Rasanya ide bikin tempat vaksinasi khusus komorbid boleh juga dipikirkan, jadi tidak disatukan dengan yang sehat dan masih kuat berdiri untuk antri dari pagi sampai siang.
Tapi, ya sudahlah perjuangan untuk sampai tahap vaksinasi 1 sudah selesai. Semoga tetap sehat dan bisa sampai tahap vaksinasi ke 2.
Love, Audy
ceritadiri.com