Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Ambil Apelku!

10 Agustus 2021   17:59 Diperbarui: 1 Juni 2022   16:02 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Audy Jo by Canva

Kalimat di atas sepertinya biasa saja dalam suatu pertengkaran, memperebutkan sebuah apel. Biasanya dilakukan anak-anak yang masih kecil. Tapi kalau seorang dewasa yang mengucapkannya terhadap anak kecil, itu sesuatu yang ganjil.

Pernah terpikirkan atau mengalaminya? Sebagai seorang perempuan yang baru melahirkan hal tersebut pernah dialami. 

Kecemasan termasuk  mental health yang bisa merugikan.

Gangguan kecemasan tanpa disadari membuat ketakutan di diri. 

Memandang setiap hal pasti berujung kematian.

 Ada beberapa hal,  tanpa disadari  melanda  diri dan bagaimana pengobatannya :

1. Kecemasan yang mengganggu 

Karena saya orangnya suka mencari kesempurnaan, jadi setiap kondisi yang ada  diperhatikan, dicatat. Kalau oleng kenapa? Bagaimana cara menanganinya? Makanan apa yang  harus di makan? 

Kalau lagi datang  kecemasan mencari kekuatan dengan berbaring miring, sambil menyeruput  oatmeal cair.

"Tolong bikinkan oatmeal, Nani!” kadang berteriak kepada pembantu dan pengasuh andalan di rumah.


Kadang sambil berjalan, saya mengetahui kalau berjalan sambil  berjinjit itu terasa enak, badan tidak oleng. Seperti menyeimbangkan badan, tegak lurus. Rasanya seperti penari balet. Pegal? iya tentu saja. Yang tidak pernah berjalan jinjit  sekarang pola jalan berubah. 

Terkadang tiba-tiba berkeringat. Ya ampun!  tahu sendirikan yang sudah pernah ke Bandung. Udaranya dingin tapi  bisa berkeringat banyak. 

2. Apakah ini perubahan hormon?

Kadang bertanya kepada diri sendiri, menduga-duga apa yang terjadi.

Menemukan cara supaya keringat tidak membasahi wajah. Ikat ujung handuk kecil yang satu dengan yang lain menjadi seperti bando dikepala.  Kadang merasa geli sendiri, kok seperti abang tukang becak yang sedang menarik penumpang. Mengayuh pedalnya di siang hari. Tapi semua dilalui dengan tabah, jalani saja, berserah dan bersyukur kepada Tuhan bisa hamil anak kedua. Pasti semuanya akan lewat  dan mendapat kesembuhan.

Saat suami akan pergi ke Jakarta, mencari pekerjaan. Kami kadang menyiapkan persediaan makanan. Biasanya ada persediaan susu, makanan sereal, bubur bayi, buah-buahan. Khusus untuk buah, biasanya saya mempunyai jadwal makan snack pukul 10.00 pagi dan pukul 16.00 sore.

Siap siaga dengan kelemahan, semua ingin sempurna. jadi semua jadwal pribadi dan anak-anak sudah diatur. Baik itu jadwal makan dan minum susu untuk kedua buah hati .

Jadwal untuk saya juga sudah diatur kapan  sarapan, makan selingan, makan siang. Juga masak makanan apa dimakan. Sampai cara pembuatannya, minyaknya bagaimana, kematangannya juga. 

Ahh  cerewet banget!

Jadi pada saat persediaan buah-buahan berkurang saya menjerit. Keponakan tercinta minta apel.

“Mikha minta apel satu boleh, Mamong?"

Dengan nada penolakkan berkata, “tidak boleh” nanti habis persediaan Mamong!
Wajahnya tertegun, seperti tidak percaya. Karena biasanya apa saja yang ada pasti saya berikan.

Sedih rasanya kalau mengingat saat itu, seperti tak percaya terlihat di wajahnya, hanya karena sebuah apel, saya tega berkata tidak, padahal dia adalah “anak pertama” sebelum anak saya lahir.

Membesarkannya seperti anak sendiri, memandikan menyuapi, menyanyikan lagu untuknya. Setiap siang membacakan cerita sambil menemani tidur siang, karena orang tuanya bekerja.

Apakah karena kecemasan? Sehingga tega melarang keponakan makan apel, walau hanya satu?

3. Perlu di kelilingi oleh orang-orang tercinta

Bersyukur dikelilingi oleh orang orang tercinta. Membantu dalam masa pemulihan. Pembantu ada  3 orang semua bisa memasak, mengasuh bayi dan membantu membereskan rumah.

Setelah melahirkan anak kedua.  Pekerjaan rumah tangga sudah ada yang mengurus. Begitu juga dengan anak-anak, dan keponakan yang masih kecil biasanya ada satu orang yang khusus untuk mengurus. Memberikan makanan, memberikan susu, dan  memandikan. Bersyukur  punya "Nanny" yang pintar.

4. Pasrah dan berserah kepada Tuhan.

Banyak hal yang terjadi didalam hidup, tidak sesuai dengan keinginan kita. Walaupun dikejar, diusahakan, tapi kalau Tuhan belum berkehendak semua tidak akan terjadi. Tapi yang pasti, kita harus mengejar yang Empunya Kuasa, pasti semuanya akan terjadi.

 
Semoga untuk teman perempuan yang sedang hamil, bisa lebih menjaga kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun