Sejarah jahit-menjahit dengan menggunakan jarum sudah dimulai pada awal-awal peradaban manusia. Bahan jarumnya bermacam-macam, ada yang terbuat dari batu, tembaga, tulang, ataupun gading. Jarum yang masih kasar itu digunakan untuk menyatukan kulit hewan menjadi pakaian. Sementara benang yang digunakan dibuat dari otot hewan. Jarum logam digunakan sekitar abad ke-14, yang merupakan jarum dengan menggunakan lubang yang umum dijumpai pada saat ini. WikipediaÂ
Ayoo ... siapa yang suka menjahit?
Belajar secara otodidak, dapat pola dari majalah wanita seperti Kartini, Femina dan juga belajar dari tante yang pintar menjahit, saudara ipar ahli dalam menjahit blazer atau kursus dari guru keluaran Belanda akhirnya ..., jadilah seperti aku sekarang ini.
Perjalanan panjang beberapa tahun belajar jahit masih terasa kurang juga karena kadang masih kurang percaya diri.
Belajar mencari pola jahit yang lebih mudah untuk di praktekkan diri sendiri.Â
Yang paling gampang hanya bermodalkan pola yang sudah ada seperti di majalah Femina tinggal jiplak saja ukur sedikit disesuaikan dengan ukuran badan ... woala ... sudah jadi baju.Â
Sebetulnya banyak juga hobby yang lain, baca novel picisan, nonton, buat kue (tergantung badan hehehe), berberes yang enggak beres. Cuma memang di masa badan masih semangat jahit menjahit lebih dikejar karena bisa menghasilkan uang lebih.Â
Sebetulnya tujuannya cuma satu biar si cantik kesayangan keluarga bisa juga menjahit bajunya sendiri, jadi bisa punya model yang dia inginkan.
Kalau dilihat untuk sekarang ini belum ada kepikiran nih si kecil. Semoga saja ada momen yang bisa "mengklik" dirinya sehingga lebih semangat dan intens. Yang penting mama sudah mempersiapkan peralatan jahitnya.Â
Aih jadi lebay. Apa begitu enggak buat Sist yang lagi baca. Sesama perempuan apa pikiran kita sama?