Mohon tunggu...
Audra Denaya
Audra Denaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi dan Tantangan Ketahanan Nasional serta Bela Negara bagi Indonesia dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan

13 Juni 2024   23:03 Diperbarui: 13 Juni 2024   23:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketahanan nasional adalah konsep multidimensional yang mencakup berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Di Indonesia, urgensi ketahanan nasional sangat tinggi mengingat ancaman baik dari dalam maupun luar negeri yang dapat mengganggu stabilitas dan keutuhan negara. Selain itu, bela negara adalah kewajiban setiap warga negara untuk memperkuat ketahanan nasional.

Sebagai negara kepulauan terbesar dengan lebih dari 17.000 pulau dan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menghadapi tantangan ketahanan nasional yang kompleks. Tantangan ini berasal dari faktor internal seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, korupsi, dan konflik horizontal, serta faktor eksternal seperti globalisasi, perubahan iklim, dan dinamika geopolitik. Penguatan ketahanan nasional dan bela negara menjadi krusial di era revolusi industri 4.0 dan digitalisasi, di mana serangan siber, hoaks, dan propaganda media sosial menjadi ancaman baru yang harus diantisipasi.

Dalam bidang politik, ketahanan nasional ditentukan oleh stabilitas pemerintahan, legitimasi politik, dan kualitas demokrasi. Dinamika politik Indonesia yang kompetitif dan polarisasi politik menuntut upaya serius menjaga kohesi sosial dan memperkuat institusi demokrasi. Upaya membangun komitmen kolektif kebangsaan harus melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan akademisi, dengan kebijakan yang inklusif dan berbasis nilai-nilai Pancasila.

Ketahanan nasional dan bela negara merupakan konsep esensial untuk menjaga integritas, kedaulatan, serta stabilitas politik dan sosial Indonesia. Posisi geografis Indonesia yang strategis serta kekayaan alamnya membuat negara ini rentan terhadap berbagai ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Untuk mempertahankan kedaulatan dan stabilitas, ketahanan nasional harus diperkuat, terutama melalui modernisasi alutsista dan peningkatan profesionalisme Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kerjasama pertahanan dengan negara sahabat dan partisipasi dalam organisasi keamanan internasional juga diperlukan untuk menghadapi ancaman agresi militer dari negara lain.

Ketahanan nasional juga berperan dalam mencegah dan mengatasi konflik internal seperti separatisme, radikalisme, dan terorisme. Ancaman ini berpotensi mengganggu stabilitas nasional jika tidak ditangani dengan serius. Partisipasi warga dalam bela negara melalui pelatihan kesiapsiagaan dan pendidikan kebangsaan menumbuhkan rasa aman dan memperkuat stabilitas politik dan sosial. Dengan demikian, partisipasi aktif masyarakat dalam bela negara dapat memperkokoh fondasi sosial dan politik bangsa.

Selain menjaga stabilitas, bela negara juga berdampak positif pada pembangunan ekonomi dan sosial. Partisipasi masyarakat dalam program bela negara meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas, yang merupakan elemen penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Program bela negara yang dirancang untuk membangun karakter dan etos kerja yang kuat turut mendukung pembangunan ekonomi dan sosial, yang pada akhirnya mempercepat kemajuan bangsa.

 Indonesia menghadapi berbagai tantangan eksternal yang kompleks, termasuk persaingan geopolitik di Asia Pasifik dan klaim teritorial di Laut China Selatan. Ketegangan ini dipicu oleh klaim agresif dari Tiongkok dan persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia. Selain itu, ancaman terorisme lintas negara dan sengketa perbatasan turut mengganggu kestabilan regional. Untuk menghadapi tantangan ini, Indonesia perlu memperkuat ketahanan nasional melalui diplomasi aktif dan kerjasama internasional.

Di tingkat domestik, ancaman internal seperti korupsi, separatisme, dan radikalisme agama mengancam persatuan bangsa. Korupsi tidak hanya melemahkan institusi negara tetapi juga menghambat pembangunan. Sementara itu, gerakan separatisme dan radikalisme agama berpotensi memecah belah negara. Globalisasi dan kemajuan teknologi juga membawa tantangan baru, seperti penyebaran hoaks dan propaganda melalui media sosial, yang memerlukan regulasi konten dan peningkatan literasi media serta digital.

 Strategi yang komprehensif diperlukan untuk menjaga kedaulatan, stabilitas, dan pembangunan bangsa. Pendidikan dan penyuluhan bela negara di sekolah merupakan langkah awal yang efektif untuk membentuk pemahaman generasi muda mengenai pentingnya kedaulatan dan persatuan. Penyuluhan kepada masyarakat juga meningkatkan kesadaran akan peran mereka dalam bela negara, yang penting untuk memperkuat komitmen kolektif kebangsaan.

Pelibatan semua elemen masyarakat sangat penting dalam memperkuat ketahanan nasional. Partisipasi dari organisasi masyarakat, akademisi, dan sektor swasta dapat menghasilkan solusi efektif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa. Kolaborasi ini juga dapat mengoptimalkan upaya bela negara dan memperkuat solidaritas nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun