DBD) masih menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan hingga saat ini karena penyebarannya yang cepat bahkan menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti melalui gigitan dari satu individu ke individu lainnya. Nyamuk Aedes aegypti hanya dapat berkembang biak pada genangan-genangan air yang tenang atau kontainer berisi air bersih. Wadah penampungan air/kontainer seperti tandon, bak mandi, tempayan, vas bunga, tempat minum hewan peliharaan, kaleng bekas, perangkap semut, dan lainnya dapat menjadi faktor pendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes sp. untuk bertelur. Kurangnya perhatian dan perilaku sanitasi lingkungan yang buruk merupakan salah satu tantangan dalam pengendalian DBD.Â
Demam Berdarah Dengue (Setelah melakukan wawancara dengan pihak puskesmas yang memegang program DBD, permasalahan kesehatan yang ada pada Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, yaitu tingginya angka kesakitan DBD yang disebabkan oleh kurangnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pencegahan penularan penyakit, yaitu PSN. Sosialisasi dipilih dalam alternatif pemecahan masalah agar masyarakat lebih paham lagi mengenai bahaya yang diakibatkan jika tidak menjaga kebersihan lingkungan. Sosialisasi DBD merupakan upaya yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan.
Â
Dalam upaya pencegahan penularan penyakit DBD, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengadakan program sosialisasi di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi penularan DBD. Sasaran dari kegiatan sosialisasi adalah anggota TP PKK Desa Tegalsari, Kecamatan Weru.
Program sosialisasi yang dilaksanakan pada 12 Oktober 2024 ini menggunakan media ceramah mengenai bahaya penularan DBD dan cara pencegahannya. Selain itu media poster juga diberikan pada saat sosialisasi agar informasi yang mereka dapatkan bisa disebarluaskan melalui media cetak maupun media sosial. Hal ini dapart memudahkan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi agar bersama-sama mencegah penularan penyakit.Â
Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan antusias dan respon yang baik dari masyarakat dan mahasiswa UNNES berharap dengan pemberian sosisalisasi penting untuk dilakukan secara terusmenerus agar masyarakat tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan. Selain itu pemberian media poster juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dapat dilakukan untuk kedepannya. Penyebarluasan poster dapat dilakukan di sosial media maupun mencetak poster dan ditempelkan pada tempat tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H