Mohon tunggu...
Politik

Transformasi Pakaian Dinas Agus Yudhoyono?

25 September 2016   22:07 Diperbarui: 25 September 2016   22:41 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini banyak pemberitaan yang mengarah kepada Agus Yudhoyono, putra pertama Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bagaimana tidak, transformasi seragam dari Agus Yudhoyono ini yang membuat publik mengikuti perkembangannya sampai sekarang. Bukan masalah terbuat dari bahan apa seragamnya , bukan perbedaan warna yang mencolok dari sebelumnya, bukan pula perbedaan ukuran pakaian dari Agus Yudhoyono itu sendiri.

 Lalu Transformasi pakaian dinas seperti apa yang membuat publik terkejut ??? Apa yang dipermasalahkan??? Bukan tentang perbedaan pakaian dinasnya melainkan juga berbedanya karier yang diambil Agus Yudhoyono saat ini. Agus Yudhoyono yang memiliki karier dibidang militer harus terhenti dan beralih menjadi karier dipolitik. Permasalahan tersebut yang membuat masyarakat terkejut sekaligus sangat sedih. Bukan karena sedih ikut-ikutan, tetapi masyarakat sedih karena dilihat dari prestasinya Mayor Inf. TNI Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., MA ini harus meninggalkan dunia militer dan lebih memilih dunia politik.

Adapun perhargaan dan prestasi yang Agus raih selama berkarier di militer, yaitu Medali Garuda Trisakti Tarunatama, Pedang Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik akmil, Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Santi Dharma, Medali PBB, Medali Penghargaan dari pemerintah dan Angkatan Bersenjata Lebanon, Medali Kepeloporan, Medali penghargaan Distinguished Honor Graduate dari Angkatan Darat Amerika Serikat dan Commandant's List of the Maneuver Captain Career Course dari the US Army Maneuver Center, Excellence dan The Order of Saint Maurice dari the US National Infantry Association.

Beliau mencalonkan diri sebagai Cagub DKI Jakarta yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN. Pilihan ini yang membuat Agus harus berhenti dan mundur dari TNI, dimana kariernya cukup cemerlang dibidang militer. Alasan Agus untuk maju dalam Pilkada DKI tahun 2017 nanti yaitu karena dia ingin mengabdi untuk masyarakat Jakarta, menginginkan hukum dan keadilan ditegakkan, lalu ia ingin pemerintah nanti dikelola dengan tertib dan transparan.

Tidak hanya publik, Sang Panglima Jendral TNI Gatot Purmantyo pun juga menyayangkan keputusan Agus. Menurut beliau Agus merupakan salah satu prajurit paling cerdas selama duduk di bangku sekolah. Tetapi Gatot tidak bisa memaksakan kehendak pribadi Agus untuk berkarier di dunia politik. Gatot menjamin bahwa ketika Agus dalam Pilkada DKI 2017 dinyatakan kalah, Agus tidak bisa kembali lagi ke TNI.

Hal itu tercantum di dalam UU dan aturan internal TNI. Apabila kalah, maka tidak ada kesempatan lain untuk kembali karena telah menyerahkan surat pengunduran diri.

Sungguh membuat publik terkejut dan sedih atas keputusan Agus Yudhoyono itu. Menurut saya pribadi, saya mendukung penuh jika Agus Yudhoyono memilih karier dimiliter saja. Karena prestasi yang telah banyak beliau raih, dan telah membuat harum nama Indonesia di mata negara lain. Untuk memajukan Indonesia tidak hanya pada bidang politik, itu semua tergantung pada diri pribadi seseorang itu sendiri. Sukses di bidang militer belum tentu bisa sesukses apa yang pernah diraih sebelumnya. Agus sendiri juga belum pernah ikut dalam politik sebelumnya, dan sangat disayangkan jika beliau tidak terpilih maka beliau tidak bisa kembali lagi di dunia militer. Tapi bagaimanapun kita hanya bisa menilai tetapi Agus Yudhoyono yang menjalani dan pastinya dia sudah memikirkan hal-hal apa saja yang akan beliau hadapi nantinya.

Nama              : Audita Tamara Putrie

Jurusan           : Ilmu Komunikasi’15 (A), Kampus Palembang Universitas Sriwijaya

Dosen             : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.SC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun