Mohon tunggu...
Audina
Audina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Asas-asas dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi

2 April 2016   21:08 Diperbarui: 2 April 2016   21:16 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Seperti yang saya ketahui mempelajari Ilmu Antropologi adalah salah satu cara untuk melihat dan menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda. Kali ini saya akan memaparkan materi yang baru-baru ini saya dapatkan dikelas, mengenai “Asas – Asas dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi”.

        Ada beberapa yang perlu digaris bawahi bahwa Ilmu Antropologi melalui proses perkembangan yang cukup panjang yaitu melewati 3 fase, antara lain :

A.   Perkembangan Ilmu Antropologi

1.    Fase Pertama (sebelum 1800)

                 Kedatangan bangsa Eropa Barat ke Benua Afrika,Asia, dan Amerika selama 4 abad sejak abad ke- 15 hingga permulaan abad ke-16. Ketiga benua tersebut memiliki pengaruh terhadap berbagai suku bangsa. Disinilah mulai muncul hasil tulisan buah tangan para musyafir,pelaut,pendeta (penyebar agama Nasrani) dan serta pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan sebagainya.

2.    Fase Kedua (Pertengahan abad ke-19)

                 Secara singkat, cara berfikir itu dapat dirumuskan sebagai berikut : Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat yakni dalam jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari tingkat-tingkat yang rendah, melalui beberapa tingkat antara, sampai ke tingkat-tingkat tertinggi. Dalam fase kedua ini Ilmu Antropologi suatu ilmu yang akademikal dengan bertujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitife dengan maksud untuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

3.    Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)

                 Berkaitan erat dengan itu dikembangkan pemahaman bahwa mempelajari bangsa-bangsa di luar Eropa itu penting karena bangsa-bangsa itu pada umumnya masih mempunyai masyarakat yang belum kompleks seperti masyarakat bangsa-bangsa Eropa. Suatu pengertian tentang masyarakat yang tidak kompleks akan menambah juga pengertian orang tentang masyarakat yang kompleks. Suatu Ilmu Antropologi dengan sifat-sifat seperti yang terurai tadi, terutana berkembang di Inggris sebagai Negara penjajah yang utama, dan juga di hampir semua Negara colonial lainnya.

                 Dalam fase ketiga ini Ilmu Antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya dapat mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa diluar Eropa guna kepentingan pemerintah colonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks.

4.    Fase Keempat (Kira-kira pada tahun 1930)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun